Loading...
DUNIA
Penulis: Prasasta Widiadi 18:06 WIB | Kamis, 24 Desember 2015

RRT-Thailand Sepakati Kerja Sama Projek Nuklir

Ilustrasi: Reaktor nuklir di Sendai, Jepang. (Foto: bbc.com).

GUANGXI, SATUHARAPAN.COM – Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dan Thailand  mencapai kesepakatan  untuk bekerja sama pada sebuah projek tenaga nuklir yang menurut rencana akan didirikan di wilayah otonom Guangxi Zhuang, atau di wilayah selatan RRT.

Rum Herabat, Chief Executive Officer Ratchaburi Electricity, mengatakan projek tersebut didukung  pemerintah Thailand. “Kami berharap kerjasama dengan RRT  akan membantu  Thailand dan mendapatkan pengalaman dalam pengembangan tenaga nuklir,” kata Herabat seperti pernyataan resmi perusahaan Tiongkok yang menjadi pemrakarsa perjanjian tersebut, China  Nuclear Power Group (CGN) pada hari Kamis (24/12).

Dalam kerja sama tersebut melibatkan dua pihak yakni,  Guangxi Investment Group Co Ltd, dan anak perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) Otoritas Pembangkit Listrik Thailand, Ratchaburi Electricity Generating Holding Company.

Kerja sama RRT dan Thailand, Herabat menambahkan, akan meliputi pembiayaan bersama untuk  mengembangkan,  dan mengoperasikan pembangunan tahap kedua dari pembangkit listrik tenaga nuklir di Fangchenggang, RRT.

Sebelumnya RRT telah mengembangkan  situs percontohan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Hualong, RRT. Dalam situs percontohan tersebut reaktor nuklir didesain  bersama-sama oleh CGN dan perusahaan RRT lainnya yang bergerak di bidang nuklr,  China National Nuclear Corp (CNNC).

Projek ini juga akan berfungsi sebagai jembatan untuk teknologi tenaga nuklir RRT  agar dapat memperluas pangsa pasar di Asia Tenggara.

Jika kita telah berbicara tenaga nuklir, maka satu hal yang tidak boleh dilupakan adalah sumber uranium, menurut Kementerian  Sumber Daya Mineral RRT, saat ini menjelaskan bahwa tambang uranium  terbesar ada di daerah Daying, bagian tengah Daerah Otonom Mongolia, yang berbatasan dengan RRT.   

Menurut pejabat Kementerian  Sumber Daya Mineral Tiongkok, Cheng Liwei–seperti diberitakan China Daily–tambang  uranium Daying merupakan deposito uranium  pertama di RRT.

Cheng mengatakan, menurut peraturan perkembangan PLTN, tambang uranium tersebut mempunyai arti penting bagi strategi sumber daya uranium Tiongkok.

Xie Zhenhua, Wakil  Khusus RRT pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT)  Perubahan Iklim (COP21) menjelaskan pada hari Rabu (23/12) bahwa  RRT akan mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) guna  memenuhi target  20 persen konsumsi energi non-fosil pada 2030. Di sisi lain, RRT mempertimbangkan keselamatan dan keamanan pembangunan PLTN tersebut.

 Xie menambahkan RRT berkomitmen untuk memastikan peralatan, manajemen dan keamanan lokasi di daerah pesisir di mana kondisi memenuhi syarat, beberapa pembangkit listrik tenaga nuklir yang sedang dibangun, dan teknologi yang sedang dimutakhirkan. (china.org.cn/xinhuanet.com).

Ikuti berita kami di Facebook

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home