Loading...
INDONESIA
Penulis: Dany Brakha 17:33 WIB | Rabu, 22 Mei 2013

Runtuh Tambang Freeport, Kementerian ESDM Bentuk Tim Investigasi

Ilustrasi evakuasi bancana tambang Big Gossan. (foto: Solidaritas untuk Freeporters Indonesia)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama utusan PT Freeport Indonesia (PTFI) serta ahli geologi dari ITB bentuk tim investigasi untuk selidiki penyebab bencana Big Gossan yang terjadi 14 Mei 2013. Saat ini total 38 pekerja tambang yang menjadi korban bencana ini sudah berhasil dievakuasi.

Bencana runtuhnya bebatuan terowongan yang menimpa ruang kelas di Big Gossan memakan korban meninggal dunia 28 orang. Korban selamat 10 orang, lima diantaranya mengalami luka serius sehingga perlu penanganan intensif di RS Premier Bintaro, Jakarta. Lima orang lagi mengalami luka ringan dan sekarang sudah diperbolehkan meninggalkan RS Tembagapura.

Presiden Direktur PTFI, Rizaik B Soetjipto dalam siaran pers, tim evakuasi (Emergency Response Team) masih terus bekerja hingga saat ini. “Tidak boleh ada yang tertinggal,” kata dia menggambarkan apresiasi perusahaan tambang itu kepada rekan kerja mereka yang menjadi korban bencana Bis Gossan.

Senada dengan itu, Presiden dan CEO perusahaan induk Freeport McMoRan Copper & Gold inc, Richard C Adkerson mengatakan mereka memberi perhatian khusus untuk melakukan penyelamatan dan pemulihan bagi rekan kerja yang menjadi korban bencana itu. Dia menambahkan, “Keselamatan para rekan kerja di pertambangan adalah prioritas perusahaan kami, kami berusaha meminimalisir insiden dan hal-hal yang fatal.”

Korban meninggal adalah Aan Nugraha, Amir Tika, Artinus Magal, Daniel Tedy Eramuri, David Gobai, Febry Tandungan, Ferry Edison Pangarbuan, Frelthon Wantalangi, Gito Sikku, Hengky Ronald Hendambo, Herman Susanto, Jhoni Michael Ugadje, Joni Tulak, Lestari Siahaan, Lewi Mofu, Ma’mur, Mateus Agus Marandof, Muntadhim Ahmad, Petrus Frengo Marangkerena, Pertus Padak Duli, Rooy Rogers Kailuha, Selpianus Edowai, Suleman, Victoria Sanger, Wandi, dan Yapinus Tabuni. Hampir semua jenasah korban telah diserahkan kepada keluarganya.

Editor : Yan Chrisna


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home