Loading...
EKONOMI
Penulis: Bayu Probo 13:25 WIB | Senin, 04 November 2013

Rupiah dan IHSG Hari Ini Melemah

Para pialang saham di gedung Indonesia Stock Exchange. (Foto: Antara)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM –  Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta Senin (4/11) pagi bergerak melemah sebesar 15 poin menjadi Rp11.350 dibanding posisi sebelumnya (1/11) Rp11.335 per dolar AS. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin kembali dibuka melemah 6,06 poin

Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada di Jakarta, Senin mengatakan bahwa hasil pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) AS sampai ke kondisi makro ekonomi Indonesia dinilai belum membaik memicu pelemahan nilai tukar rupiah.

"Pemerintah AS yang tidak menyampaikan imbas dari berhentinya kegiatan (shutdown) dalam rapat FOMC mendorong tanda tanya di kalangan investor sehingga pemodal lebih memilih mata uang `safe haven` seperti dolar AS," katanya.

Dari dalam negeri, lanjut dia, publikasi inflasi Oktober sebesar 0,09 persen atau lebih rendah dari periode yang sama di tahun sebelumnya belum mendorong nilai tukar rupiah menguat.

Selain itu, kata Reza, neraca perdagangan Indonesia yang kembali mengalami defisit senilai 657,2 juta dolar AS menambah tekanan bagi rupiah.

Pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara Ruly Nova menambahkan bahwa jumlah pengangguran AS dan indeks manufaktur AS yang positif mendorong mata uang dolar AS menguat terhadap mayoritas nilai tukar dunia.

"Optimisme pelaku pasar terhadap ekonomi AS cukup positif sehingga ekspektasi terhadap pengurangan stimulus keuangan AS bisa dipercepat dari estimasi sebelumnya," katanya.

Sementara dari dalam negeri, lanjut Ruly, data inflasi Oktober yang cukup rendah sebesar 0,09 persen belum serta merta mendorong nilai tukar rupiah ke area positif.

Menurut dia, ekonomi Indonesia yang belum cukup baik membuat pelaku pasar mengantisipasi kinerja selanjutnya sehingga investor cenderung memegang dolar AS sebagai pelindung aset.

IHSG Dibuka Melemah Tipis 6,06 Poin

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin kembali dibuka melemah 6,06 poin atau 0,14 persen ke posisi 4.426,53 setelah data-data ekonomi domestik belum membaik, sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 1,54 poin (0,21 persen) ke level 737,74.

"Data-data ekonomi domestik yang dinilai belum membaik oleh pelaku pasar saham di dalam negeri masih memberi sentimen negatif bagi indeks BEI," kata Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada di Jakarta, Senin.

Dari sisi teknikal, lanjut dia, indeks BEI kehilangan peluang untuk kembali berada di area positif. Laju IHSG kemungkinan masih akan bervariasi dengan kecenderungan melemah kecuali ada sentimen positif lain yang mampu membuat IHSG "up reversal".

Ia mengatakan faktor bursa regional yang mayoritas dalam tekanan menambah sentimen negatif bagi bursa saham domestik. Diperkirakan IHSG akan bergerak di kisaran 4.415-4.532 poin pada awal pekan ini.

Ia merekomendasikan beberapa saham yang dapat diperhatikan yakni Harum energy (HRUM), Salim Ivomas Pratama (SIMP), Akasha Wira International (ADES), Astra Agro Lestari (AALI).

Sementara itu, Tim Analis Teknikal Mandiri Sekuritas mengemukakan bahwa pelemahan rupiah dan aksi jual investor asing kembali menekan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

"Hal itu tidak terlepas dari defisit neraca perdagangan dan demo buruh yang terjadi sepanjang pekan lalu. Sehingga diperkirakan IHSG akan melemah dalam beberapa hari," katanya.

Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng menguat 24,97 poin (0,11 persen) ke level 23.274,76, indeks Nikkei-225 turun 126,37 poin (0,88 persen) ke level 14.201,57, dan Straits Times menguat 7,48 poin (0,23 persen) ke posisi 3.208,78. (Antara)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home