Loading...
FOTO
Penulis: Dedy Istanto 05:08 WIB | Minggu, 30 Oktober 2016

Rusia Serukan Cegah Ekstremis Keluar dari Mosul

Rusia Serukan Cegah Ekstremis Keluar dari Mosul
Keluarga Irak mengungsi saat digelarnya operasi perebutan kembali Mosul dari tangan ekstremis ISIS dekat Qayyarah pada 28 Oktober 2016. BULENT KILIC/AFP
Rusia Serukan Cegah Ekstremis Keluar dari Mosul
Seorang bocah Kurdi dari kawasan Kakai berdiri di atap sebuah rumah di desa yang terletak dekat kota Kalak, timur Mosul pada 26 Oktober 2016, setelah pasukan Irak merebut kembali wilayah itu dari tangan ISIS. SAFIN HAMED/AFP
Rusia Serukan Cegah Ekstremis Keluar dari Mosul
Pasukan Irak mengacungkan tanda V saat mereka berdiri di atas kendaraan pengangkut yang berjalan menuju area Al Shura, selatan Mosul, 24 Oktober 2016, saat operasi perebutan Mosul dari ISIS. Pasukan federal dan peshmerga Kurdi maju ke sejumlah area, namun ekstremis melakukan serangan balasan, mengirim penembak jitu dan bom mobil serta jebakan. AHMAD AL-RUBAYE/AFP
Rusia Serukan Cegah Ekstremis Keluar dari Mosul
Tentara Irak mengenakan masker gas untuk melindungi diri dari asap yang membubung tinggi setelah ISIS membakar pabrik belerang Mishraq , dekat dengan pangkalan militer Qayyarah, sekitar 30km selatan Mosul pada 22 Oktober 2016. AHMAD AL-RUBAYE/AFP

MOSKOW, SATUHARAPAN.COM - Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov pada hari Jumat (28/10) menyerukan kerja sama untuk mencegah para ekstemis ISIS keluar dari Mosul dan pindah ke Suriah selama operasi penyerangan untuk merebut kota Irak tersebut.

"Kami tertarik bekerja sama dengan rekan-rekan Irak kami untuk mengambil langkah guna mencegah keluarnya para teroris dari Mosul dengan senjata mereka, yang tentu saja akan memperburuk situasi di Suriah," kata Lavrov menyusul pembicaraan di Moskow dengan Menteri Pertahanan Iran Mohammad Javad Zarif dan Menteri Pertahanan Suriah Walid Muallem.

"Kami akan membicarakan hal ini dengan Amerika Serikat (AS) dan anggota lain dari koalisi," katanya.

Operasi penyerangan untuk merebut kembali kota Mosul tersebut, digelar pada 17 Oktober dan didukung oleh koalisi pimpinan AS, membuat ribuan pasukan Irak bergerak mendekati Mosul dalam upaya merebut kembali kota besar terakhir Irak yang dikuasai ISIS.

Amerika Serikat (AS) pada Kamis (27/10) mengatakan bahwa sekitar 900 anggota ISIS telah tewas dalam operasi serangan sejauh ini dengan pasukan sekutu Irak dan pasukan peshmerga Kurdi telah merebut sejumlah kota dan desa, secara hati-hati namun stabil. (AFP)

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home