Loading...
INDONESIA
Penulis: Windrarto 11:15 WIB | Senin, 01 Juli 2013

SBY Perintahkan Polisi Tindak Tegas Kelompok Yang Paksakan Kehendaknya Sendiri

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memerintahkan jajaran kepolisian agar bertindak tegas terhadap kelompok yang memaksakan kehendaknya sendiri. Tindakan tegas ini sebagai optimalisasi upaya pencegahan terhadap aksi-aksi kekerasan dan konflik komunal.

“Dengan respons yang cepat dan tepat, akan dapat dihilangkan tuduhan sejumlah kalangan bahwa Polri dan negara melakukan pembiaran,” tegas Presiden dalam pidatonya memperingati Hari Bhayangkara ke-67 di di Markas Komando Brimob Kelapa Dua, Depok, Senin (1/7).

Presiden pun menginstruksikan agar Polri memberikan pelayanan publik yang makin responsif dan makin profesional. “Beranilah bersikap tegas sesuai ketentuan hukum yang berlaku, dan yakinkan setiap masalah yang timbul dapat dilokalisasi dan diatasi dengan cepat, agar tidak meluas dan menjadi permasalahan nasional,” tandas SBY.

Presiden juga meminta jajaran Polri meningkatkan kesiap-siagaan operasional untuk mengantisipasi perkembangan situasi yang bereskalasi secara cepat. “Saya tidak ingin aparat kepolisian terkesan terdadak, dan tidak siap, baik dalam menangani konflik komunal, aksi kriminal, maupun tindakan anarkis,” kata Presiden.

Untuk itu, Presiden mengingatkan jajaran Polri untuk terus meningkatkan kemampuan personil   dengan dukungan sarana dan prasarana yang memadai dalam setiap pelaksanaan tugas. Presiden meminta Polri untuk melengkapi pelaksanaan tugas  dengan prosedur tetap  yang jelas, dan menjunjung tinggi kode etik kepolisian.

Presiden juga meminta Polri untuk meningkatkan kerja sama, koordinasi, dan komunikasi antara Polri dengan penegak hukum lainnya. Para penegak hukum, katanya, harus saling bersinergi, dan bukan bersaing secara tidak sehat, apalagi saling memperebutkan kewenangan yang dimiliki.

Tetap Netral

Terkait dengan pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2014, Presiden SBY menyampaikan, di samping mengemban tugas-tugas utama, Polri harus siap dan dapat menjalankan tugas untuk mengamankan dan memelihara keamanan dan ketertiban seluruh rangkaian kegiatan Pemilu 2014 mendatang.

“Saya harap Polri dapat ikut mencegah terjadinya pelanggaran hukum, dapat mengamankan kegiatan kampanye dan pemungutan suara, dan tetap netral,” pesan Kepala Negara sembari mengatakan, agar jajaran Polri memetik pelajaran dari Pemilu 2004 dan Pemilu 2009 yang lalu, agar dalam Pemilu 2014 mendatang Polri betul-betul siap, mampu bertindak profesional dan proporsional, dan  tetap bersikap netral.

Menurut Kepala Negara, Pemilihan Umum dan kompetisi politik adalah salah satu pilar dari demokrasi. karena itu Kepala Negara meminta kepada semua pihak untuk memperjuangkan dan capai kepentingan politik itu secara etis dan sesuai dengan aturan main, serta tidak dengan menghalalkan segala cara. “Marilah tetap kita pelihara kerukunan antar sesama warga bangsa, dan janganlah kita korbankan dan benturkan mereka satu sama lain dalam kompetisi politik mendatang,” harapnya.

Presiden mengajak segenap warga bangsa di seluruh Tanah Air, untuk ikut menjaga keamanan dan ketertiban masyaraka. "Kita harus memahami bahwa tugas dan tanggung jawab untuk membuat keseluruhan Pemilu 2014 mendatang aman, tertib dan damai, bukan hanya berada di pundak Polri, karena keamanan dan ketertiban sesungguhnya adalah kepentingan kita bersama,” kata Presiden.

Dengan partisi-pasi seluruh lapisan masyarakat, Presiden meyakini bahwa kondisi kehidupan masyarakat dalam rangkaian Pemilu yang akan datang, insya Allah, akan benar-benar aman, tertib dan damai sebagaimana kita harapkan bersama.

Hadir dalam acara ini Ibu Negara Ani Yudhoyono, Wakil Presiden Boediono, Ibu Herawati Boediono, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Kesra Agung Laksono, dan Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono dan Kapolri Jendral Timur Pradopo.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home