Loading...
SAINS
Penulis: Martahan Lumban Gaol 14:25 WIB | Minggu, 20 September 2015

SD di Sumsel Masih Libur, Asap Tahun Ini Terparah

Suyati, guru SDN Simpang Bayat Sumsel membereskan buku dari debu akibat kabut asap. (Foto: BBC Indonesia)

SUMATERA SELATAN, SATUHARAPAN.COM – Guru Sekolah Dasar Negeri Simpang Bayat, Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan, Suyati, mengatakan sejumlah sekolah di kawasan yang terdampak kabut asap akibat kebakaran hutan masih diliburkan. Sebab, dikhawatirkan akan mengganggu kesehatan para murid dan guru.

"Sudah ada instruksi dari dinas pendidikan setempat untuk meliburkan sekolah. Yang jelas anak-anak usia sekolah di daerah sini rata-rata terserang batuk dan sakit pernapasan," ujar Suyati.

Sementara itu, seorang kepala dusun di Desa Simpang Bayat, Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan, Suyati, mengatakan kabut asap memang senantiasa melanda daerahnya setiap tahun. Namun, tahun ini masuk kategori sebagai salah satu yang terparah.

"Pandangan sangat terbatas. Sulit sekali melihat ada kendaraan di depan jika mengemudi. Karena itu, setiap kendaraan menyalakan lampu," ujar Suhardi.

Dia menambahkan, asap berasal dari kebakaran di lahan-lahan akasia dan kelapa sawit milik sejumlah perusahaan yang memiliki lahan konsesi seluas ribuan hektare. "Ada pula lahan warga yang kebakaran. Tapi paling luasnya hanya dua hingga tiga hektare," kata Suhardi.

Ratusan titik api di Sumatra tersebar di beberapa provinsi seperti Jambi, Sumatra Selatan, dan Riau. Di Provinsi Sumatera Selatan, konsentrasi titik api berada di Kabupaten Musi Banyuasin dan Ogan Komering Ilir.

BNPB menyebutkan asap kebakaran di kedua kabupaten ini menyebar hingga ke Provinsi Jambi dan Riau. (BBC Indonesia)

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home