Loading...
RELIGI
Penulis: Sabar Subekti 12:41 WIB | Rabu, 07 Agustus 2013

Sebaiknya Fokus Mencari Makna Puasa dan Idul Fitri, Bukan Berpolemik Awal Ramadhan

Ketua PP Muhammadiyah, Haedar Nashir. (Foto: istimewa)

YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah, Ormas Islam, lembaga keilmuan dan masyarakat sebaiknya fokus mencari makna puasa dan Idul Fitri untuk pencerahan diri, ketimbang berpolemik tentang awal bulan Ramadhan dan Syawal. Demikian dikatakan  Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, Senin (5/8) di Yogyakarta.

Lebih baik fokus pada mencari makna puasa dan Idul Fitri untuk pencerahan diri, termasuk mengurus bangsa dan negara dengan lebih baik, kata Haedar Nashir. Dia menyayangkan banyaknya pihak yang masih berpolemik mengenai perbedaan penetapan awal bulan Ramadhan dan Syawal.

Menurut dia penetapan itu bukan domainnya pemerintah. Sehingga banyak sikap dan pernyataan yang dirasa kurang etis dan tidak santun dari kalangan pemerintah, dan atas nama lembaga keilmuan dalam menanggapi  sikap dan posisi Muhammadiyah tentang penetapan awal bulan.

Dia menambahkan bahwa hal itu hanya akan merusak makna puasa dan Idul Fitri. "Jauhi sikap dan pernyataan yang sia-sia yang dapat merusak makna puasa dan Idul Fitri. Bersikaplah dewasa dan bijaksana, termasuk terhadap ketidakhadiran Muhammadiyah pada  sidang isbat," kata Haedar menambahkan.

Menurut Haedar, para ilmuwan yang menguasai ilmu astronomi atau falak agar bersikap objektif dan profesional, serta memahami realitas keberagaman umat dalam menjalankan agama. Dia mengharpkan para ilmuwan tidak menjadi partisan. Sebab, menurut dia umat di bawah lebih dewasa dalam melihat perbedaan itu.

Seperti diketahui bahwa PP Muhammadiyah menetapkan awal Ramadhan tahun 1434 Hijriah pada 9 Juli 2013. Sementara pemerintah dan sejumlah Ormas Islam lainnya menetapkan pada 10 Juli. Sedangkan untuk Idul Fitri ( 1 Syawal) PP Muhammadiyah menetapkan jatuh pada hari Kamis (8/8) besok. Sedangkan pemerintah pada sore ini akan mengadakan sidang isbat untuk menetapkan apakah 1 Syawal jatuh pada hari kamis atau Jumat (9/8).

Jika pemerintah menetapkan 1 Syawal jatuh pada hari Kamis (8/8) maka Idul Fitri akan dirayakan secara bersamaan oleh sebagian besar umat Muslim di Indonesia. Itu berarti nanti malam warga Muhammadiyah akan menyelenggarakan Takbiran dan besoknya akan merayakan Idul Fitri. Sedangkan umat Muslim lainnya masih menunggu hasil keputusan sidang isbat sore ini. (muhammadiyah.or.id)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home