Sekjen PBB Tegaskan Konflik Dunia Makin Merajalela

NEW YORK, SATUHARAPAN.COM - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memperingatkan bahwa badan dunia itu menghadapi “masa yang sangat menantang” dan meminta dukungan reformasi untuk membuatnya semakin mampu menangani tantangan tersebut, hari Selasa (3/1).

Sebelum memulai hari pertamanya menjabat di kantor pusat PBB di New York, Guterres, yang menggantikan Ban Ki-moon sebagai sekretaris jenderal pada 1 Januari, berpidato di hadapan staf dan diplomat mengenai perlunya merombak organisasi internasional tersebut.

“Menurut saya sangat perlu untuk mengatakan tidak ada keajaiban,” katanya. “Saya yakin saya bukan pembuat mukjizat.”

Pemilihan bulat Guterres -- yang memperjuangkan hak-hak imigran sebagai Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi selama satu dekade -- membangkitkan semangat para diplomat PBB yang memandang dia sebagai politikus cakap yang mungkin bisa mengatasi perpecahan di PBB.

Dalam sambutan kepada para personel, Guterres menekankan krisis pelik di dunia yang harus diatasi PBB untuk mewujudkan perdamaian.

“Kita tidak boleh berandai-andai,” katanya. “Kita menghadapi masa yang sangat menantang.”

“Kita melihat konflik dunia di berbagai tempat semakin merajalela dan saling terkait dan memicu fenomena terorisme global ini.”

Guterres mengatakan, dalam konteks ini, “kemurahan hati warga Turki... korban serangan teroris mengerikan” di sebuah kelub malam di Istanbul pada malam tahun baru.

Meskipun PBB sudah meringankan penderitaan banyak orang, “kita masih gagal dalam mencegah konflik dan menghasilkan resolusi konflik,” katanya, secara tersirat merujuk pada perang di Suriah.

Dia menyerukan keterlibatan kuat untuk berubah, melakukan reformasi dan meningkatkan badan internasional serta “menyingkirkan birokrasi yang menjadi penghalang.”

“Satu-satunya cara agar bisa mencapai tujuan kita yaitu bekerja sama dengan sungguh-sungguh sebagai sebuah tim dan menjunjung tinggi nilai-nilai yang tercantum dalam Piagam dan yang menyatukan umat manusia,” katanya. (AFP)