Loading...
FOTO
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 07:37 WIB | Senin, 24 Februari 2014

Sepekan Setelah Gunung Kelud Erupsi

Sepekan Setelah Gunung Kelud Erupsi
Sejumlah relawan Palang Merah Indonesia (PMI) mengirimkan bantuan terpal kepada korban bencana Gunung Kelud dengan menggunakan mobil Hagluund di desa Pandansari, Ngantang, Malang, Jawa Timur, Sabtu (22/2). Mobil tersebut digunakan untuk pengiriman bantuan karena sangat efektif dan dapat menembus aliran lahar hujan sehingga dapat menjangkau tida dusun yang terisolasi. (Foto-foto: Antara)
Sepekan Setelah Gunung Kelud Erupsi
Seorang relawan mengirimkan bantuan dengan menggunakan flying fox untuk menyeberangi aliran lahar hujan Gunung Kelud di dusun Klangon, Pandansari, Ngantang, Malang, Jawa Timur, Sabtu (22/2). Flying fox tersebut terpaksa digunakan karena dusun tersebut terisolasi akibat jembatan penghubung dengan akses jalan utama hancur akibat diterjang aliran lahar hujan.
Sepekan Setelah Gunung Kelud Erupsi
Seorang pengungsi melintasi jembatan darurat yang dibangun di dusun Klangon, Pandansari, Ngantang, Malang, Jawa Timur, Sabtu (22/2). Jembatan tersebut dibangun sementara untuk menggantikan jembatan utama penghubung dusun Klangon dengan akses jalan utama yang hancur akibat diterjang lahar hujan Gunung Kelud.
Sepekan Setelah Gunung Kelud Erupsi
Anggota TNI-AD Yonif 516/CY Branjangan Surabaya membersihkan atap rumah warga yang penuh pasir material vulkanik erupsi Gunung Kelud di Desa Kebonrejo, Kecamatan Kepung, Kediri, Jawa Timur, Sabtu (22/2). Anggota TNI-AD di turunkan untuk membantu warga membersihkan rumah warga yang rusak pasca Erupsi Gunung Kelud.
Sepekan Setelah Gunung Kelud Erupsi
Sejumlah wisatawan asal Jepang duduk di lantai satu Candi Borobudur, Magelang, Jateng, Sabtu (22/2). Untuk sementara wisatawan hanya diperbolehkan naik hingga lantai dua candi Borobudur karena proses pembersihan abu vulkanik erupsi gunung Kelud masih berlangsung.
Sepekan Setelah Gunung Kelud Erupsi
Seorang pekerja mengecek panel kontrol dari turbin hidrolik vertikal kaplan usai dibersihkan dari debu vulkanik gunung Kelud di Pembangkit Jawa Bali - PLTA Selorejo, Ngantang, Malang, Jawa Timur, Jumat (21/2). Sejumlah pemulihan dilakukan di PLTA yang mampu menghasilkan listrik 4,5 Mega Watt per hari agar mampu kembali beroperasi pasca letusan gunung Kelud.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) status Gunung Kelud diturunkan dari Awas (level IV) menjadi Siaga (level III) oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada Kamis (20/2).

Data aktivitas vulkanik sejak 14 Februari 2014 hingga 20 Februari 2014, tidak ada gempa-gempa vulkanik dan tremor sehingga Kelud tidak akan meletus lagi sementara ini. Tidak ada aktivitas masyarakat di radius 5 km dan di bantaran sungai dari ancaman lahar hujan.

Sekitar 2.000 pengungsi pascaerupsi di Kabupaten Kediri, masih bertahan di tempat pengungsian hingga Sabtu (22/2).

Pemerintah menyiapkan materiil bahan bangunan seperti semen serta genting, yang merupakan pemberian dari donatur. Namun, jumlah yang ada diperkirakan masih belum mencukupi. Jumlah rumah yang rusak sampai sekitar 19 ribu rumah, dan bahan bangunan masih terbatas.

Gunung Kelud mengalami erupsi, setelah sebelumnya terjadi gempa tremor sampai enam jam. Gunung itu dinyatakan erupsi pada Kamis (13/2) pukul 22.56 WIB, setelah statusnya naik dari semula waspada menjadi awas, mengeluarkan material berupa pasir, batu, serta debu vulkanik. (bnpb.go.id/Ant)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home