Loading...
BUDAYA
Penulis: Martahan Lumban Gaol 12:38 WIB | Minggu, 01 November 2015

Seringai: Kenali Korporasi Pembakar Hutan, Stop Beli Produknya

Seringai saat mengguncang panggung Rocktober di Lapangan Parkir Stadion Renang, Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta‎, hari Sabtu (31/10) malam. (Foto: Martahan Lumban Gaol)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Grup musik rock Seringai mengajak masyarakat Indonesia mengenali sejumlah korporasi yang merupakan oknum pembakar hutan dan lahan selama ini. Setelah kenal, masyarakat Indonesia diminta berhenti membeli berbagai produk yang diproduksi oleh korporasi tersebut.

“Kenali korporasi yang melakukan pembakaran hutan dan berhenti membeli produknya,” ucap vokalis Seringai, Arian, sebelum menyanyikan lagu berjudul ‘Serenada Membekukan Api’ dalam konser Rocktober yang digelar di Lapangan Parkir Stadion Renang, Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta‎, hari Sabtu (31/10) malam.

Sebelumnya, saat ditemui satuharapan.com di belakang panggung, Arian sempat mengatakan masyarakat Indonesia secara keseluruhan sebenarnya ikut terlibat dan kasus kebakaran hutan dan lahan yang kini tengah terjadi di sejumlah provinsi di Indonesia. Sebab, masyarakat Indonesia membeli berbagai produk yang dihasilkan dari kegiatan pembakaran hutan dan lahan tersebut.

“Kita sebagai masyarakat Indonesia masih beli produk yang dihasilkan korporasi pembakar hutan dan lahan itu kok, jadi kita termasuk terlibat karena kita membuat mereka kaya. Seharusnya kita kurangin, kalau bisa berhenti membeli produk mereka,” kata Arian.

Dia juga menyampaikan, ke depannya Seringai akan mencoba melahirkan lagu-lagu bertemakan lingkungan hidup. Bukan karena kondisi lingkungan hidup Indonesia yang semakin memburuk saat ini, melainkan karena Seringai belum pernah memasukkan tema tersebut dalam lagu-lagunya.

Di atas panggung Rocktober, Arian kembali menyindir masalah kabut asap yang merupakan dampak pembakaran hutan dan lahan. Awalnya, pria berkaca mata itu mengingatkan para penonton untuk waspada aksi copet yang berlagak ikut  melakukan gerakan ‘moshing’, namun sebenarnya ingin mencopet.

Dia pun menyarankan, bila penonton menemukan oknum yang melakukan hal tersebut, sebaiknya langsung diserahkan kepada pihak keamanan dan tidak membakarnya. Sebab, asap saat ini sudah terlalu tebal menyelimuti wilayah Indonesia.

“Tetap waspada, awas ada mospet (moshing copet), gerakan mereka biasanya sangat terorganisir. Tapi bila menemukannya, langsung diserahkan saja kepada pihak keamanan, jangan malah dibakar, karena asap sudah terlalu banyak di Indonesia sekarang ini,” kata Arian.

Pembajakan

Seringai juga sempat mengkritisi masalah pembajakan yang kian merajalela terjadi. Arian mengatakan Seringai tidak bermasalah dengan file sharing, mentransfer lagu antar gadget. Namun, Seringai sangat bermasalah dengan pembajakan. Oleh karena itu, dia mengizinkan penggemar musik Indonesia mengambil berbagai cd (compact disc) bajakan lagu-lagu musikus Indonesia yang diperjual-belikan, tanpa perlu membayar.

“Seringai tidak bermasalah dengan file sharing, kalau anda punya lagu Seringai kemudian anda mentransferkannya ke teman anda. Tapi seringai bermasalah dengan pembajakan. Jadi kalau anda menemukan lagu Seringai, Burgerkill, NTRL, ataupun band lainnya, silakan langsung diambil, tidak perlu bayar, itu hak kalian,” tutur Arian.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home