Loading...
EKONOMI
Penulis: Eben E. Siadari 07:37 WIB | Jumat, 11 Maret 2016

Seruan Boikot Produk Israel Simpang Siur

eruk Jaffa, salah satu produk Israel yang berasal dari daerah pendudukan. (Foto: huffingtonpost/gettyimages)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Seruan Presiden Joko Widodo untuk memboikot produk-produk Israel yang diproduksi di daerah pendudukan terkesan simpang-siur.

Butir 16 pada Deklarasi Jakarta hasil KTT Luar Biasa OKI di Jakarta tanggal 6-7 Maret 2016, memang menyerukan kepada masyarakat internasional untuk mendukung boikot terhadap produk-produk yang dihasilkan di dalam atau oleh wilayah pemukiman ilegal Israel.

Namun tak berapa lama setelah seruan itu disampaikan, Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi, Johan Budi Sapto Pribowo, menegaskan bahwa boikot yang dimaksud oleh Presiden Jokowi tidak disempitkan pada produk barang, tapi kebijakan yang dihasilkan di wilayah pendudukan. Ia memberi contoh, boikot terhadap larangan memasuki kompleks Al-aqsa.

Namun, tak berapa lama kemudian, lewat informasi di laman resminya, Kementerian Luar Negeri, menegaskan lagi bahwa seruan boikot yang dimaksud memang untuk produk Israel.

Menurut Kemlu, seruan kepada masyarakat internasional untuk melakukan boikot, dimaksudkan untuk memperkuat posisi bersama OKI, dari sejak KTT OKI di Mekkah (1981) dan terakhir KTM ke-42 OKI di Kuwait (2015).

Dikatakan, seruan ini tidak saja merupakan posisi OKI, tapi juga negara-negara Gerakan Non-Blok (GNB) dan Organisasi Liga Arab. GNB menyatakan seruan ini antara lain dalam berbagai hasil pertemuan GNB seperti Deklarasi Palestina KTM GNB di Durban (2004), Deklarasi Palestina KTT GNB di Sharm El Sheikh (2009), maupun Deklarasi Komite Palestina KTM di Algiers (2014).

Lebih lanjut, Kemlu mengatakan pada tahun 2015, Uni Eropa juga telah mengesahkan sebuah Guideline yang mengharuskan produk yang berasal dari wilayah pendudukan Israel diberikan label "Israeli settlement", misalnya "products from the West Bank (Israeli settlement)".

Sementara itu dari Kediri Antara melaporkan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat, Zulkifli Hasan, menegaskan mendukung kebijakan Presiden yang mendorong negara yang tergabung dalam Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk memboikot produk-produk Israel.

"Di KTT OKI itu atas kesungguhan Presiden dan perjuangan agar Palestina merdeka. Kami dukung apresiasi yang sudah disepakati (seruan boikot Israel)," katanya saat menghadiri kegiatan pengajian di Pondok Pesantren Wali Barokah Kelurahan Burengan, Kecamatan Kota, Kediri, Jawa Timur, Kamis.

Ia mengatakan, sikap Presiden itu merupakan salah satu bentuk dukungan yang diberikan oleh Presiden. Seharusnya, dengan seruan itu disambut dengan baik, sebab Indonesia juga mendukung agar Palestina merdeka.

Terkait dengan adanya perbedaan penafsiran yang dikemukakan oleh Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi Sapto Pribowo yang mengatakan Indonesia akan memboikot produk barang dan kebijakan yang dihasilkan di wilayah Palestina yang masih diduduki Israel, Zulkifli menilai itu hanya soal penafsiran.

"Kalau pernyataan yang beda itu hanya soal interpretasi saja," ujarnya.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home