Loading...
INDONESIA
Penulis: Bayu Probo 09:51 WIB | Selasa, 17 Mei 2016

Setya Novanto: Golkar Kini Dukung Pemerintah

Setya Novanto (kiri) sewaktu masih calon ketua umum, berbicang dengan calon lain Indra Bambang Utoyo (kanan) saat pembukaan kampanye zona III di Nusa Dua, Bali, Kamis (12/5). Pada Selasa pagi, Setya Novanto secara aklamasi ditetapkan sebagai Ketua Umum Golkar. (Foto: Antara/Wira Suryantala)

NUSA DUA, SATUHARAPAN.COM – Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto menegaskan bahwa partai yang dipimpinnya kini mendukung pemerintah.

“Golkar akan bekerja sama dengan pemerintah. Kami akan mendukung program pemerintah,” kata Novanto usai terpilih secara aklamasi dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar di Nusa Dua, Bali, Selasa (17/5) pagi.

Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar memutuskan partai berlambang pohon beringin itu keluar dari Koalisi Merah Putih sehingga membatalkan/menganulir hasil Munas 2014.

“Mencabut dan menyatakan tidak berlaku lagi keputusan munas Partai Golkar Nomor 5/Munas IX/2014 tentang posisi Partai Golkar dalam Koalisi Merah Putih,” kata Sekretaris Sidang Munaslub Siti Aisyah saat membacakan hasil keputusan Munaslub di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali, Senin (16/5) malam.

Munaslub menyepakati bahwa sesuai doktrin karya-kekaryaan Partai Golkar dan demi kemajuan bangsa serta kesejahteraan rakyat, maka Golkar dinilai perlu memosisikan ulang keberadaannya dalam lingkup KMP untuk mewujudkan cita-cita berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Munaslub juga memutuskan dukungan Golkar terhadap Pemerintahan Jokowi-JK harus ditindaklanjuti dengan upaya nyata Partai Golkar demi menyukseskan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan.

Selain itu, DPP Partai Golkar juga diberikan kewenangan penuh untuk mengambil kebijakan dan segala langkah dalam rangka mengonsolidasikan seluruh tindakan dengan tetap berpegang teguh pada ideologi, doktrin, paradigma baru, dan landasan perjuangan Golkar.

Setya Novanto terpilih sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar secara aklamasi dalam munaslub di Nusa Dua, Bali, Selasa pagi, setelah Ade Komaruddin memutuskan mengundurkan diri dari pencalonan ketika akan diselenggarakan pemungutan suara putaran kedua.

Pada putaran pertama, delapan calon ketua umum memperebutkan 554 suara yang merupakan pengurus DPD Golkar Tingkat I dan II serta ormas pendiri Golkar.

Hasil pemungutan suara yang diumumkan panitia pukul 07.45 Wita, Ade Komarudin memperoleh 173, Setya Novanto (277), Airlangga Hartarto (14), Mahyudin (2), Priyo Budi Santoso (1), Azis Syamsuddin (48), Indra Bambang Utoyo (1), dan Syahrul Yasin Limpo (27), sedangkan suara tak sah 11.

Panitia kemudian memutuskan melanjutkan putaran kedua untuk dua calon peraih suara terbanyak, yaitu Setya Novanto dan Ade Komaruddin. Putaran kedua dilakukan karena ada dua calon yang memperoleh di atas 30 persen suara, yaitu Setya Novanto dan Ade Komarudin. Namun ketika akan dilakukan pemilihan putaran kedua, Ade menyatakan mengundurkan diri dari pencalonan.

Pernyataan Ade itu membuat suasana gemuruh di arena munaslub Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC). Nurdin Halid yang memimpin sidang kemudian mengambil keputusan bahwa Setya Novanto terpilih sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar yang baru.

Novanto: “Saya Hormat dan Bangga Terhadap Ade”

Ketua Umum DPP Partai Golkar terpilih periode 2014-2019 Setya Novanto menyatakan rasa hormat dan bangganya terhadap pesaingnya Ade Komarudin yang memutuskan tidak memperpanjang persaingan perebutan kursi ketua umum partai beringin.

“Saya hormat dan bangga terhadap Pak Ade. Sebagai Ketua DPR memberikan contoh yang baik kepada kader Golkar yang hadir maupun yang ada di seluruh Indonesia,” kata Novanto seusai ditetapkan sebagai Ketua Umum Golkar periode 2014-2019 di arena Munaslub Golkar, di Bali Nusa Dua Convention Center, Selasa.

Novanto berharap seluruh calon ketua umum Golkar yang menjadi pesaingnya dapat tetap berada di kepengurusan DPP Golkar untuk bersama-sama bekerja memberikan sumbangsih bagi negara dan rakyat Indonesia.

“Saya melihat tujuh kandidat memiliki visi-misi yang luar biasa. Tentu saya harap mereka tetap bersama di DPP Golkar,” kata Novanto.

Terkait jabatan barunya di Golkar, Novanto menyatakan akan menepati janjinya melepaskan jabatan Ketua Fraksi Golkar di DPR.

“Saya akan cari waktu untuk mengundurkan diri sebagai Ketua Fraksi Golkar. Saya akan kerja serius melihat perkembangan di DPD Golkar tingkat satu dan dua sebagai salah satu bagian program 100 hari saya,” ujar dia.

Ade Komarudin: Saya Inginkan Munaslub Golkar Rekonsiliatif

Ade Komarudin mengatakan keinginannya agar Musyawarah Nasional Luar Biasa Golkar berjalan rekonsiliatif sehingga dirinya memutuskan tidak melanjutkan voting pemilihan Ketua Umum DPP Partai Golkar putaran kedua.

“Kalau saya melanjutkan saya pikir tidak akan rekonsiliatif,” ujar Ade Komarudin seusai voting pemilihan Ketua Umum Golkar di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali, Selasa.

Ade mengatakan Indonesia adalah negara demokrasi sehingga segala keputusan harus diambil secara produktif dan mempererat persatuan.

“Demokrasi bukanlah untuk bercerai-berai. Kita harus mengendalikan demokrasi dengan baik,” jelas Ade.

Ade menyatakan keputusan yang diambilnya adalah demi kebaikan seluruh kader dan kebesaran Partai Golkar.

Menurut dia, selama ini tidak sedikit orang di Indonesia yang tidak siap kalah. Ade menegaskan hal seperti itu harus segera diubah.

“Saya mencintai partai ini dan mencintai negara ini. Dan saya berusaha untuk melakukan kebaikan negara dan partai ini tentunya,” tutur Ade. (Ant)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home