Loading...
DUNIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 06:53 WIB | Rabu, 21 Januari 2015

Shinzo Abe Tuntut NIIS Bebaskan Sandera Jepang

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe (kiri) berjabat tangan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kanan) setelah pertemuan mereka di Yerusalem pada 18 Januri 2015. Abe bertolak ke Tel Aviv untuk memulai kunjungan yang disebut Israel sebagai kesempatan mempererat hubungan ekonomi. Kunjungan tiga hari ke wilayah Israel dan Palestina merupakan bagian dari leg terakhir perjalanan enam hari Abe di Timur Tengah yang juga bertujuan mendukung stabilitas dan perdamaian regional. (Foto: AFP)

YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM - Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe pada Selasa (20/1) menuntut ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah/NIIS) untuk segera membebaskan dua sandera asal Jepang setelah kelompok militan itu mengirimkan video ancaman untuk membunuh mereka. 

“Saya sangat menuntut agar mereka tidak dilukai dan segera dibebaskan,” katanya dalam sebuah konferensi pers selama kunjungan ke Yerusalem. “Saya sangat membenci tindakan semacam itu.”

ISIS mengancam akan membunuh dua sandera Jepang kecuali pihaknya menerima uang tebusan senilai 200 juta dolar Amerika (sekitar Rp 2,51 triliun) dalam waktu 72 jam, namun Abe berjanji tidak akan menyerah pada aksi “terorisme”.

“Masyarakat internasional tidak akan menyerah pada aksi terorisme dan kami perlu menjamin bahwa kami bekerja sama,” ujar Abe saat dirinya mengakhiri tur di Timur Tengah.

Dalam sebuah video yang dikirim di situs militan, seorang militan mengatakan tuntutan uang tebusan itu merupakan kompensasi atas bantuan nonmiliter sebesar 200 juta dolar Amerika (sekitar Rp 2,51 triliun) yang dijanjikan Abe dalam mendukung negara-negara yang terdampak aksi kekerasan ISIS.

Namun Abe yang jadwal konferensi persnya dimulai terlambat sejam, mengatakan bantuan itu akan dicairkan seperti yang dijanjikan.

“Nilai bantuan ini tidak akan berubah sama sekali,” katanya, seraya menekankan bahwa dana itu untuk membantu pengungsi dan mereka yang kehilangan tempat tinggal akibat konflik di Irak dan Suriah. (AFP)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home