Loading...
RELIGI
Penulis: Trisno S Sutanto 10:33 WIB | Jumat, 01 November 2013

Sidang WCC: Menari bersama salib Kristus

Sidang WCC: Menari bersama salib Kristus
Heryena Jung di depan karyanya. (Foto-foto: Trisno S. Sutanto)
Sidang WCC: Menari bersama salib Kristus
Dancers with the Cross.
Sidang WCC: Menari bersama salib Kristus
Karya-karya Jung sangat dipengaruhi motif kekristenan.

BUSAN, SATUHARAPAN.COM - Biasanya, kata "salib" selalu punya konotasi beban yang berat, dan menjadi simbol bagi penderitaan dan kepedihan yang harus ditanggung orang Kristen sebagai pengikut Kristus. Bukankah jalan Kristus sering juga disebut "jalan salib"?

Tetapi tidak bagi Heryena Jung, seorang perempuan pematung yang membuka gerai di area Madang sepanjang Sidang Raya ke-10 WCC (World Council of Churches) di Busan, Korea Selatan. "Bagi saya, salib adalah takdir dan tujuan kita sebagai orang Kristen," ujar Jung. "Karena itu kita harus menerimanya dengan gembira."

Jung menegaskan visinya itu ketika satuharapan.com menemuinya saat gerainya baru dibuka, bersamaan dengan dimulainya perhelatan akbar WCC. Salah satu karya Jung yang menarik perhatian adalah The Dancers with the Cross, serangkaian karya patung dari besi dan kayu yang memperlihatkan aneka posisi para penari di sekeliling salib Kristus. Ia menjualnya seharga 200.000 Won, atau lebih kurang setara dengan 2,2 juta rupiah.

"Saya tidak belajar teologi dan bukan pendeta. Hanya suami saya yang menjadi pendeta. Jadi saya tidak tahu apakah tafsiran saya benar atau tidak. Anda harus tanya padanya," katanya sembari menunjuk ke suaminya.

Selain menjadi pematung profesional selama lima tahun terakhir, Jung juga mengajar seni mematung di sekolah untuk anak-anak setingkat SMP dan SMA, maupun menjadi pengajar di Departemen Seni Universitas Kangwon, maupun di Seoul National University. Ia kerap memamerkan karya-karyanya, baik bersama rekan-rekan seniman lain maupun pameran tunggal.

Jung menampik jika karya-karyanya, yang sangat kuat motif kekristenan itu, dibuat dalam konteks perhelatan akbar WCC di Busan. "Saat saya berdoa atau sedang beribadah, saya sering membayangkan berbagai bentuk yang saya tuangkan ke dalam sketsa," katanya. "Sketsa itulah yang kemudian saya buat menjadi patung."

Anda tertarik? Jung bisa dihubungi lewat blog pribadinya di http://hyeryena.blog.me/ yang menampilkan beberapa contoh karyanya


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home