Loading...
EKONOMI
Penulis: Prasasta Widiadi 07:36 WIB | Rabu, 11 Februari 2015

Sofyan Djalil Beri Pesan Studi Sawit Lebih Komprehensif

Menko Perekonomian Sofyan Djalil (kiri) dan Menkeu Bambang Brodjonegoro (kanan) saat menggelar jumpa pers tentang fluktuasi nilai tukar rupiah. (Foto: Prasasta Widiadi).

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Sofyan Djalil menekankan forum internal studi tentang industri sawit di Indonesia dapat menghasilkan data yang komprehensif.

Seperti tertuang dalam situs resmi ekon.go.id pada Selasa (10/2) Sofyan Djalil menyampaikan hal tersebut pada Diskusi Kebijakan Publik tentang Peran Lahan dan Peningkatan Produktivitas dalam Pengembangan Industri Kelapa Sawit di Indonesia yang diselenggarakan di Graha Sawala, Gedung Kementerian Koordinator Perekonomian, Jl. Dr. Wahidin, Jakarta Pusat.

“Adapun Menko Perekonomian Sofyan Djalil menekankan pentingnya forum internal stakeholder sawit,” demikian salah satu pernyataan terlampir di situs resmi tersebut.

Diskusi dihadiri oleh Menko Perekonomian Sofyan Djalil, Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Sumber Daya Hayati Bambang Adiwinarso, Sekjen GAPKI (Gabungan Asosiasi Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia) Joko Supriyono, Perwakilan dari Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup, Kementerian Pertanian, Kementerian Agraria Tata Ruang dan Badan Pertanahan Nasional.

Forum tersebut bertujuan untuk mendukung peningkatan produktivitas dalam pengembangan industri kelapa sawit di Indonesia.

Sofyan berharap studi yang lebih komprehensif diharapkan industri kelapa sawit di Indonesia dapat terlaksana secara sustainable (berkelanjutan).

Sekjen GAPKI memberikan pandangannya mengenai pengembangan industri kelapa sawit di Indonesia yaitu industri sawit yang 100% menggunakan komponen lokal dan berorientasi ekspor harus terus dikembangkan guna menopang perekonomian Indonesia.

Investasi industri sawit berdampak langsung pada penyerapan tenaga kerja dan pemerataan pembangunan di wilayah pedesaan atau daerah terpencil. (ekon.go.id)

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home