Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 12:59 WIB | Minggu, 17 Maret 2024

Somalia: Pengepungan Hotel SYL Oleh Al-Shabaab Berakhir, Semua Milisi Tewas

Petugas keamanan Somalia berpatroli di dekat gedung hotel SYL yang diserang pada Kamis oleh pemberontak ekstremis Islam al-Shabab di Mogadishu, Somalia, hari Jumat 15 Maret 2024. Kelompok ekstremis Somalia al-Shabab mengatakan pejuangnya telah menyerang sebuah hotel di ibu kota Mogadishu , di mana ledakan keras dan tembakan terdengar Kamis malam. (Foto: AP/Farah Abdi Warsameh)

MOGADISHU, SATUHARAPAN.COM-Pengepungan yang dilakukan militan al-Shabab di sebuah hotel populer dekat istana presiden di ibu kota Somalia, Mogadishu, berakhir pada hari Jumat (15/3) setelah lebih dari 13 jam dan semua pria bersenjata tewas, kata seorang petugas polisi kepada AFP.

Pejuang bersenjata menyerbu hotel SYL dalam hujan peluru pada hari Kamis (14/3) malam, dan al-Shabab mengaku bertanggung jawab dalam sebuah pernyataan singkat.

“Semua teroris bersenjata terbunuh, dan situasi kini telah kembali normal. Pasukan keamanan sedang melakukan pembersihan dan penyelidikan menyeluruh,” kata petugas polisi Abdirahim Yusuf kepada AFP.

Ledakan sporadis dan tembakan terdengar pada hari Jumat (15/3) pagi dari hotel tersebut, yang menjadi sasaran beberapa serangan sebelumnya oleh kelompok militan tersebut.

Belum ada korban jiwa resmi dalam serangan yang terjadi selama bulan suci Ramadhan ini, dan belum ada komentar resmi dari pemerintah.

“Tidak ada tembakan sekarang dan pasukan keamanan mengendalikan gedung tersebut. Saya melihat beberapa pejabat senior pemerintah dalam konvoi memasuki gedung,” kata saksi Saadak Mohamed.

Serangan tersebut memecah ketenangan dalam kekerasan yang dilakukan kelompok yang terkait dengan al-Qaeda, dan menunjukkan kemampuan mereka untuk terus menyerang meskipun ada serangan militer besar-besaran terhadap para militan.

“Beberapa pria bersenjata memaksa masuk ke dalam gedung setelah menghancurkan tembok perimeter dengan ledakan besar,” kata petugas keamanan Ahmed Dahir kepada AFP.

Saksi mata menggambarkan mendengar para penyerang menembak tanpa pandang bulu. “Saya tidak tahu korbannya, tapi ada banyak orang di dalam saat serangan dimulai,” kata Hassan Nur, yang melarikan diri dengan memanjat tembok.

Saksi lain mengatakan bahwa polisi tiba di hotel beberapa menit setelah serangan, yang memicu baku tembak sengit.

Abdullahi Hassan, yang berada di rumah terdekat, mengatakan bahwa petugas tiba dengan beberapa kendaraan dan ambulans membawa orang-orang yang terluka.

Masih Aktif dan Tangguh

Hotel yang sama telah beberapa kali diserang oleh al-Shabab, terakhir pada tahun 2019 ketika lima orang terbunuh.

SYL dekat dengan kompleks pemerintahan Villa Somalia, kawasan dengan keamanan tinggi yang mencakup istana presiden, kantor perdana menteri, dan gedung kementerian.

“Ini adalah serangan yang sangat signifikan yang menghancurkan rasa tenang di Mogadishu yang telah berkembang dalam beberapa bulan terakhir setelah beberapa reformasi keamanan,” kata Omar Mahmood, analis senior di International Crisis Group (ICG), mencatat bahwa di masa lalu serangan al-Shabab meningkat selama bulan Ramadhan.

“Ini juga menjadi sinyal bagi al-Shabab bahwa meskipun ada banyak upaya yang digembar-gemborkan oleh pemerintah untuk melemahkan mereka, kelompok ini tetap aktif dan tangguh, dan bahkan mampu menyerang pemerintah.”

Al-Shabab telah melancarkan perang melawan pemerintah federal selama lebih dari 16 tahun dan sering menargetkan hotel-hotel, yang cenderung menampung pejabat tinggi Somalia dan asing.

Meskipun al-Shabab diusir dari ibu kota oleh pasukan Uni Afrika, kelompok ini tetap memiliki kehadiran yang kuat di pedesaan Somalia dan telah melakukan banyak serangan terhadap sasaran politik, keamanan, dan sipil.

Pemerintah pusat yang terkepung melancarkan serangan besar-besaran terhadap mereka pada bulan Agustus 2022, dengan menggabungkan kekuatan dengan milisi suku setempat.

Tentara dan milisi yang dikenal sebagai “macawisley” telah merebut kembali sebagian besar wilayah di Somalia tengah dalam operasi yang didukung oleh misi Uni Afrika yang dikenal sebagai ATMIS dan serangan udara AS.

Namun serangan tersebut mengalami kemunduran, di mana al-Shabab awal pekan ini mengklaim bahwa mereka telah menguasai beberapa lokasi di pusat negara tersebut.

Tekad Yang Tak Tergoyahkan

Presiden Hassan Somalia, Sheikh Mohamud, bertemu dengan para pejabat pertahanan pada hari Kamis dalam “pertemuan strategis” untuk menetapkan rencana untuk merebut kembali wilayah yang hilang, kantor berita nasional Somalia SONNA melaporkan.

“Presiden memuji upaya gagah berani pasukan Somalia dan menekankan tekad pemerintah yang teguh untuk memberantas terorisme,” katanya.

Pada bulan Januari, al-Shabab menyandera sejumlah orang setelah sebuah helikopter PBB yang membawa sembilan penumpang melakukan pendaratan darurat di wilayahnya.

Pada bulan Juni tahun lalu, enam warga sipil tewas dalam pengepungan enam jam di sebuah hotel tepi pantai di Mogadishu.

Dan pada Agustus 2022, 21 orang tewas dan lebih dari 100 orang terluka dalam pengepungan selama 30 jam di Hotel Hayat di Mogadishu.

Pada bulan Oktober 2022, 100 orang kehilangan nyawa dalam dua pemboman mobil di Mogadishu, serangan paling mematikan sejak Mohamud menjabat pada bulan Mei tahun itu.

Serangan hari Kamis ini terjadi beberapa hari setelah Amerika menjatuhkan sanksi terhadap 16 individu dan entitas di Tanduk Afrika dan Timur Tengah yang dituduh melakukan pencucian uang untuk al-Shabaab. (AFP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home