Loading...
DUNIA
Penulis: Prasasta Widiadi 21:42 WIB | Rabu, 02 Desember 2015

Spanyol Tahan Tiga Perekrut ISIS

Ilustrasi: Salah satu ucapan duka cita di dunia maya bagi korban terorisme di Prancis yang terjadi beberapa waktu lalu. Tindakan terorisme tersebut diduga kuat dilakukan kelompok yang mengaku radikal keagamaan. (Foto: pix11.com).

MADRID, SATUHARAPAN.COM - Seorang hakim di Spanyol menahan dua pria dan seorang wanita karena diduga menjadi anggota sebuah sel yang merekrut wanita melalui dunia maya untuk bergabung dengan kelompok militan ISIS.

Hakim Pengadilan Tinggi Eloy Velasco pada Selasa (1/12) mendakwa ketiga orang tersebut telah bekerja sama dengan sebuah organisasi teroris dan mendukung terorisme setelah menginterogasi mereka selama beberapa jam, dan memerintahkan agar mereka ditahan selama penyelidikan berlangsung.

Dua pria asal Maroko berusia 32 dan 42 tahun, serta wanita Spanyol berusia 24 tahun tersebut telah ditangkap polisi di kota sebelah timur laut Barcelona, tanpa menyebutkan tanggalnya, menurut Kementerian Dalam Negeri pada Sabtu.

Pihak berwenang menuduh ketiganya bertindak sebagai “utusan” ISIS di Spanyol dan menggunakan Internet untuk menyebarkan pesan serta video guna mempromosikan ideologi mereka dan menarik wanita untuk masuk menjadi bagian dari kelompok tersebut.

Mereka mengatakan bahwa ketiganya berkomunikasi melalui Internet dengan para anggota ISIS di Suriah.

Seperti negara-negara lainnya di Eropa, Spanyol tengah bergulat menghadapi berkembangnya jumlah sel militan di teritorialnya dan Muslim radikal yang pergi untuk berperang bersama ISIS atau kelompok Islamis lainnya di Irak serta Suriah.

Sampai tahun ini, kata Menteri Dalam Negeri Jorge Fernandez Diaz, polisi sudah menangkap 90 orang di Spanyol yang diduga merupakan para ekstremis Islam dan sudah terjadi 600 penangkapan lebih sejak serangan pengeboman kereta 2004 lalu di Madrid, yang menewaskan 191 orang dan melukai hampir 2.000 orang.

Pada 26 Juni, Spanyol meningkatkan siaga teror hingga skala empat dari lima skala yang ada, pascaserangan berdarah di Prancis, Tunisia dan Kuwait. (Ant/AFP).

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home