Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Prasasta Widiadi 22:23 WIB | Minggu, 22 Juni 2014

Srikandi Bulu Tangkis Negeri Tirai Bambu Berjaya

Srikandi Bulu Tangkis Negeri Tirai Bambu Berjaya
Li Xuerui, di podium juara Indonesia Open 2014. (Foto-foto: Humas PBSI).
Srikandi Bulu Tangkis Negeri Tirai Bambu Berjaya
Ratchanok Intanon saat menaklukkan Wang Shixian di Indonesia Open 2014.
Srikandi Bulu Tangkis Negeri Tirai Bambu Berjaya
Xuerui dan Intanon saat menerima pengalungan medali. (Foto: Prasasta).
Srikandi Bulu Tangkis Negeri Tirai Bambu Berjaya
Ma Jin, dan Xu Chen (kaus hijau, belakang) saat menerima pengalungan medali saat takluk dari Joachim dan Christina (kaus putih, belakang) di final ganda campuran. (Foto: humas PBSI).

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Dua nomor partai puncak kejuaraan bulu tangkis Indonesia Open 2014 menjadi milik negeri Tirai Bambu. Kepastian ini diraih para pebulu tangkis putri Tiongkok, setelah menaklukkan lawan mereka masing-masing pada partai yang digelar Minggu (22/6) di Istora Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta.

Tunggal Putri

Pada nomor tunggal putri, Li Xuerui membalaskan dendam atas kekalahannya pada final di final BWF World Championships 2013 atas gadis Thailand berusia 19 tahun, Rathcanok Intanon. Xuerui berhasil mengandaskan Inthanon 21-13,

dan 21-13.       

Menurut pengamatan satuharapan.com, pada set pertama Xuerui mengantisipasi dengan baik permainan Inthanon, dan tidak terpancing dengan permainan rally shuttlecock panjang, yakni penempatan shuttlecock jauh tinggi melambung di belakang pemain lawan. Akibatnya Xuerui sejak unggul di jeda interval dengan 11-8 terus memaksimalkan poin dan tidak terkejar hingga memenangkan set pertama 21-13.

Set kedua, Xuerui sempat terpancing permainan shuttlecock yang ditempatkan sejajar dengan wajah sehingga ini yang menjadi kekuatan Inthanon untuk unggul di angka 3-7, akan tetapi Xuerui lama kelamaan tidak terpancing taktik pebulu tangkis tunggal putri peringkat keempat dunia asal Negeri Gajah Putih ini, karena mampu unggul di jeda interval dengan 11-8, dan tunggal putri terbaik dunia yang dimiliki Tiongkok ini terus tancap gas sejak interval sehingga memenangi set kedua di angka yang sama, 21-13.

Seusai pertandingan, saat diwawancara oleh pembawa acara di pinggir lapangan, Xuerui menegaskan kepada seluruh penonton di Istora GBK bahwa dia masih menyimpan harapan untuk bisa memenangkan titel juara dunia.  

Li yang menang dengan skor 21-13, 21-13, sukses mempertahankan gelar yang diraih tahun lalu di stadion Istora Senanyan.

“Tentunya saya bangga bisa mempertahankan gelar, tidak ada strategi khusus, yang penting bermain terbaik saja. Saya sudah beberapa kali bertemu Ratchanok, jadi sudah tahu kekurangan dan kelebihan dia,” kata Li.

“Saat ini peta persaingan tunggal putri tak hanya didominasi Tiongkok, tentunya ini mempengaruhi kami dan ada pressure juga, tetapi yang penting saya bisa tampil bagus,” tutup Li.  

Ganda Putri

Partai ganda putri yang mempertemukan sesama pebulu tangkis Tiongkok, Ma Jin dan Tang Yuangting menghadapi Tian Qing dan Zhao Yunlei tidak dipertandingkan karena Ma Jin cedera pada pergelangan tangan. Gelar ganda putri, dengan demikian, dimenangkan Tian dan Zhao Yunlei.

Ma Jin mengalami cedera yang dia peroleh saat berpasangan di ganda campuran bersama Xu Chen saat takluk di partai final melawan Joachim F. Nielsen dan Christina Pedersen asal Denmark 18-21, 21-16, dan 21-14, partai tersebut berlangsung satu jam sebelum partai Li Xuerui-Inthanon.  

Denmark untuk pertama kalinya juga mencetak dua gelar di turnamen ini, setelah Joachim dan Christina memenangi ganda campuran, satu lagi gelar Denmark diperoleh Jan O Jorgensen yang memenangi tunggal putra dengan menaklukkan Kenichi Tago, 21-18, 21-18.  Nomor ganda putra diraih oleh Korea Selatan

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home