Studi: Sengatan Matahari pada 10 Tahun Musim Haji
MEKAH, SATUHARAPAN.COM – Sebuah penelitian memperingatkan bahwa musim ibadah Haji di Mekah akan diwarnai cuaca panas dalam 10 tahun ke depan, dan kemungkinan banyak jemaah yang akan menghadapi sengatan matahari.
Sebuah studi yang dilakukan oleh Institut Penelitian Penjaga Dua Masjid Suci untuk Haji dan Umrah mengatakan bahwa musim haji akan jatuh pada bulan-bulan musim panas pada Juni, Juli, Agustus dan September dalam 10 tahun mendatang.
Seperti dikutip situs Al Arabiya, hari Kamis (17/3), studi ini mencatat kenaikan tinggi dengan kasus sengatan matahari selama musim Haji tahun lalu. Ditambahkan bahwa sengatan matahari dan penyakit lainnya pada musim panas akan terus menimpa jemaah selama musim haji mendatang.
Dikatakan bahwa Mekah dan sekitarnya akan menjadi terlalu panas selama dekade berikutnya, dan penelitian itu memperingatkan jemaah untuk mengambil tindakan yang diperlukan agar tetap aman.
Studi ini menyarankan para jemaah menghindari sinar matahari langsung, menggunakan payung, membawa banyak air minuman, menutupi kepala, memakai pakaian ringan dan menghidupkan pengatur udara ketika mandi.
Dikatakan bahwa gejala sengatan matahari meliputi suhu tubuh panas, sakit kepala dan pusing, kehilangan kesadaran, denyut jantung cepat dan berkeringat.
Menurut penelitian itu, ada 1.014 kasus kelelahan akibat kepanasan pada tahun lalu, 723 serangan matahari dan 1.737 luka akibat panas.
BI Klarifikasi Uang Rp10.000 Emisi 2005 Masih Berlaku untuk ...
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Bank Indonesia (BI) mengatakan, uang pecahan Rp10 ribu tahun emisi 2005 m...