Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Febriana Dyah Hardiyanti 17:38 WIB | Senin, 08 Agustus 2016

Sulap Kolong Flyover Jadi Area Parkir Bisa Kikis Kemacetan

Ilustrasi. Kolong jalan layang. (Foto: Melki Pangaribuan)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Wali Kota Jakarta Timur (Walkot Jaktim), Bambang Musyawardana, meyakini dengan dimanfaatkannya kolong jalan layang (flyover) di Terminal Kampung Melayu dan Klender untuk area parkir sepeda motor bagi pengendara yang akan melanjutkan perjalanan dengan angkutan umum, mampu mengurangi kesemerawutan yang biasa terjadi di dua titik tersebut.

Kedua kolong flyover tersebut belum dimanfaatkan secara optimal dan lebih sering digunakan oleh kalangan tunawisma atau gelandangan untuk tidur dan beristirahat.

Di sisi lain, setiap hari, ruas jalan di sekitar Terminal Kampung Melayu tak hanya dipadati kendaraan, tetapi juga pejalan kaki yang menyeberang menuju Halte Transjakarta. Ditambah lagi, dengan sopir-sopir ojek yang kerap mangkal di pinggir jalan.

“Kolong flyover Kampung Melayu kan terminal, maka untuk mendukung Transjakarta sekaligus mengurangi kesemerawutan, alangkah baiknya lahan yang kosong bisa dimanfaatkan sebagai area parkir,” ujar Bambang kepada satuharapan.com, di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, hari Senin (8/8) siang.

Dikatakan pula oleh Bambang, pihaknya menunggu realisasi pelaksanaan oleh Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, karena terhitung sudah lebih dari sebulan yang lalu mengusulkan hal ini.

“Sudah diusulkan ke Dishub DKI, tinggal pelaksanaannya saja,” katanya.

Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta, Andri Yansyah, mengaku telah menerima usulan Bambang. Kini pihaknya tengah mengkaji kedua lokasi yang diusulkan untuk area parkir.

“Sekarang sedang kami rancang supaya tak hanya area parkir yang disediakan, tetapi juga harus ada tempat untuk sopir-sopir ojek itu mangkal sehingga mereka tak perlu meluber ke jalan,” ujar Andri.

Dishub, kata dia, masih harus mengajukan izin kepada Dinas Pertamanan dan Pemakaman serta Dinas Bina Marga, sebab, area kolong jalan layang merupakan kawasan yang dikelola kedua dinas itu.

“Kami harus izin terlebih dahulu kepada kedua dinas itu, sebab area itu sebelumnya dimanfaatkan untuk taman sehingga perlu diubah menjadi area parkir,” tuturnya.

Menurutnya, area kolong jalan layang yang baru selesai ditata oleh Dinas Pertamanan dan Pemakaman jika diambil alih tahun ini oleh Dishub untuk dijadikan area parkir, maka bisa memunculkan korupsi dengan anggaran ganda.

Namun, Andri optimis bisa segera memanfaatkan kolong jalan layang untuk area parkir.

“Setidaknya tahun 2016 ini bisa diwujudkan, sebab kalau pekerjaan fisik saja itu tak memakan waktu lama, hanya diproses birokrasinya yang memakan waktu,” katanya.

Selain itu, dikatakan oleh Andri, ia juga akan menjajaki kerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) untuk turut menyediakan jembatan penyeberangan di dekat Stasiun Tebet sehingga penumpang tidak perlu menyeberangi rel. Kolong jalan layang di depan Stasiun Tebet pun akan dimanfaatkan sebagai area parkir.

Lebih lanjut, Dishub juga telah merencanakan area parkir khusus mobil dengan memanfaatkan ruang di atas saluran air yang ada di depan pusat perbelanjaan Grand Indonesia, Jakarta Pusat. Hal itu dikarenakan minimnya lahan, sementara kebutuhan area parkir di sana cukup tinggi.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home