Loading...
RELIGI
Penulis: Equivalent Pangasi 20:19 WIB | Sabtu, 10 Mei 2014

Sularso Sopater, Lansia Dewasa yang Gaul

Sularso Sopater, Lansia Dewasa yang Gaul
Pdt. Em. Prof. Dr. Sularso Sopater saat perayaan ulang tahun ke-80 dirinya. Perayaan ulang tahun dilaksanakan di Aula STT Jakarta pada sabtu (10/5) (Foto-foto: Equivalent Pangasi)
Sularso Sopater, Lansia Dewasa yang Gaul
Penulis biografi Pak Larso, Pdt. Suyito Basuki.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Di antara keterbatasan fisik akibat usia yang kian bertambah, Pdt. Em. Prof. Dr. Sularso Sopater, teolog sekaligus tokoh ekumenis Indonesia, dijuluki oleh Pdt. Suyito Basuki sebagai lansia dewasa yang gaul karena tetap cermat dan paham teknologi.

Hal tersebut disampaikan Suyito dalam introduksi biografi Pdt. Em. Prof Dr. Sularso Sopater yang dilaksanakan di Aula Sekolah Tinggi Teologi (STT) Jakarta pada Sabtu (10/5). Introduksi biografi berjudul “Nabi Bisu yang Banyak Bekerja” itu dilaksanakan dalam rangkaian perayaan hari ulang tahun ke-80 Sularso.

Bagi Suyito, pengakuan Pak Larso – demikian Sularso biasa disapa – tentang kemampuan melihatnya yang telah menurun 50 persen, tidak menjadi hambatan untuk tetap berkarya bagi Tuhan. “Bahkan biografi ini ada sebenarnya karena kerja tim dan kreativitas Pak Larso sendiri,” kata Suyito yang merupakan penulis biografi tersebut.

Suyito tak ragu menunjukkan rasa herannya melihat sikap aktif dan kritis Pak Larso ketika terlibat langsung dan penuh dalam penulisan biografinya.

“Saya heran, Pak Larso mengatakan penglihatannya sudah berkurang 50 persen, tetapi dia senantiasa dengan cekatan membalas email dari saya untuk memberi koreksi-koreksi yang sangat kritis dan bahkan memberi informasi tambahan yang saya butuhkan. Wah ini lansia dewasa yang gaul menurut saya,” kata Suyito.

Ia menambahkan, “Kalau orang muda di Jepara (daerah asal Suyito, Red) banyak yang tidak tahu apa itu email, ini lansia dewasa berusia 80 tahun justru aktif menggunakan email.”

Suyito mengagumi betul sosok mantan Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) itu  yang pada usia senjanya masih memiliki semangat untuk memenuhi panggilannya. Sampai saat ini, Pak Larso memang masih aktif terlibat dalam sejumlah aktivitas ekumenis, di antaranya terlibat dalam tim revisi penerjemahan Alkitab dalam bahasa Jawa.

Pada akhir perayaan hari ulang tahun ke-80 itu, Pak Larso menyampaikan harapannya.

Ia mengatakan, “jika Tuhan masih memberi bonus usia pada saya, saya ingin tetap berkarya melakukan pekerjaan-pekerjaan untuk Tuhan.”

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home