Loading...
RELIGI
Penulis: Ignatius Dwiana 07:23 WIB | Senin, 18 November 2013

Sura, Asyura, dan Muharram

Hari pasaran dalam kalender Jawa. (Sumber Wikipedia)

SATUHARAPAN.COM – Kalender Jawa yang bernama Sura itu berasal kata Arab ‘Asyura’. Asyura itu sendiri berarti sepuluh. Asyura dikenal sebagai hari ke sepuluh di bulan Muharram. Pada hari itu, cucu dari Nabi Muhammad, Husain bin Ali, terbunuh pada Pertempuran Karbala pada tahun 61 Hijriah (680 Masehi).

Budayawan dan sejarawan Jawa, Damar Shashangka menyebutkan bahwa kalender Sura yang dikenal dan dipakai orang Jawa saat ini sebenarnya nama yang betul adalah Muharram.

Kalender Sura yang diperkenalkan Sultan Agung dari Mataram Islam pada tahun 1555 Saka ini mengubah perhitungan kalender berbasis matahari—yang dipakai dalam tahun Saka—menjadi perhitungan berbasis bulan di kalender Sura.

Dalam pembuatan kalender Sura itu ada banyak unsur yang mempengaruhi. Kalender itu mengadopsi Hindu Budha, Islam Sunni, Sufi dan kental ke tasawuf. Beberapa budaya dan tradisi Syi’ah ada kemungkinan juga diadopsi sehingga nama kalendernya disebut Sura. Kemungkinan Islam masa itu memiliki penghargaan kepada ahlul Bait juga dilakukan orang-orang alh-Sunnah wal Jama’ah atau Sunni.

“Tetapi kalau dikatakan cenderung ke Syi’ah, mengamini ajaran Syi’ah seratus persen, sepertinya tidak. Tidak ditemukan unsur-unsur itu. Ketika kita melihat sesuatu, ada budaya Syi’ah di situ, kita gak bisa mengatakan serta merta ini Syi’ah. Terlalu dini untuk mengatakan seperti itu”

Damar Shashangka juga berpendapat tentang adanya unsur Hindu Budha dalam kalender Sura.

“Kalender Sura juga ada unsur Hindu Budha. Ada wuku, pasaran Kliwon, Legi, Pahing, Pon, lalu ini berarti ini Hindu Budha. Kita gak bisa mengklaim, menyimpulkan secepat itu,” katanya.

Kalender Sura yang dipakai orang Jawa saat ini adalah kalender Hijriah. Hanya saja tahunnya meneruskan kalender Saka yang lebih dulu berjalan. Demikian disampaikan Damar Shashangka yang dikenal dengan karyanya berupa filosofi dan ajaran kebatinan orang Jawa dan novel seputar sejarah akhir Majapahit.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home