Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 19:13 WIB | Rabu, 04 Desember 2013

Suriah Bergabung dalam Konvensi Pelarangan Senjata Kimia

DEN HAAG, SATUHARAPAN.COM -  Negara-negara anggota Gerakan Non-Blok (NAM) dan China menyambut pernyataan Suriah untuk bergabung dalam Konvensi PBB tentang Pelarangan Senjata  Kimia (CWC), menyerukan negara-negara non anggota di  CWC untuk bergabung secepat mungkin dan tanpa prasyarat.

Selama Konferensi Internasional ke-18 yang diselenggarakan di Den Haag, pernyataan Suriah itu dibacakan oleh Wakil Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, dan menyerukan menghapus seluruh senjata pemusnah massal di dunia.

"Cara-cara untuk mencapai tujuan universal ini adalah melalui penerapan ketentuan CWC penuh dan tanpa diskriminasi," kata pernyataan itu seperti dikutip kantor berita SANA.

Pernyataan tersebut menyatakan keprihatinan atas kurangnya komitmen dari negara-negara yang memiliki senjata kimia untuk memenuhi  janji mereka menghancurkan stok  senjata kimia.  Araqchi juga  menyambut Suriah bergabung dalam CWC dan bekerja sama dengan Organisasi untuk Pelarangan Senjata Kimia (OPCW).

"Iran berkomitmen untuk kewajibannya terhadap OPCW, kata Araqchi,” sepeserti dikutip kantor berita Iran (IRNA).  Araqchi bertemu Direktur Jenderal OPCW , Ahmat Uzmucu, di sela-sela Konferensi Internasional ke-18, hari Rabu (4/12) di Den Haag.

Duta Besar Iran dan Perwakilan Tetap untuk OPCW, Kazem Gharib Abadi, menekankan bahwa senjata nuklir  Israel dinilai membahayakan keamanan dan stabilitas di Timur Tengah. Dia menyerukan kepada masyarakat internasional untuk mengadopsi langkah-langkah yang diperlukan dalam hal ini.

Dalam pidatonya di Konferensi , Abadi mengatakan penolakan Israel untuk bergabung dengan perjanjian perlucutan senjata, termasuk CWC, menimbulkan keprihatinan dan membuat Timur Tengah tidak stabil.

Dalam pertemuan itu, India menawarkan bantuan sebesar US$ 1 juta (sekitar Rp 12 miliar) untuk pemusnahan senjata kimia di Suriah.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home