Loading...
DUNIA
Penulis: Eben Ezer Siadari 14:41 WIB | Jumat, 12 Desember 2014

Taipan Media Hong Kong Ditangkap karena Dalangi Protes Prodemokrasi

Taipan media Hong Kong dan Pemimpin Redaksi Apple Daily, Jimmy Lai, saat berorasi sebelum ia ditangkap polisi di area yang sebelumnya diduduki oleh aktivis prodemokrasi Hong Kong (Foto: Reuters)

HONG KONG, SATUHARAPAN.COM – Taipan penerbitan Hong Kong, Jimmy Lai, mengundurkan diri sebagai pemimpin redaksi surat kabar Apple Daily setelah ditangkap polisi karena menolak meninggalkan lokasi kunci aksi protes prodemokrasi di pusat kota Hong Kong.

Kantor berita Reuters melaporkan, polisi Hong Kong kemarin menangkap hampir 250 aktivis termasuk Jimmy Lai dan membersihkan sebagian besar lokasi unjuk rasa di dekat distrik bisnis Central, menandai berakhirnya aksi unjuk rasa jalanan yang telah berlangsung selama dua bulan terakhir.

Menurut lembaga penyiaran publik RTHK, semua yang ditangkap, termasuk Lai, telah dibebaskan.

Lai, taipan bisnis media yang membangun sendiri usahanya dari nol, telah menjadi sponsor keuangan gerakan prodemokrasi sejak Inggris menyerahkan Hong Kong kepada Partai Komunis Tiongkok pada tahun 1997.

"Jimmy Lai dibawa pergi sekitar pukul 05:00. Jimmy Lai juga mengundurkan diri sebagai pemimpin redaksi Apple Day dan CEO Next Media Ltd, Ip Yut Kin akan menggantikannya," kata sebuah pesan melalui klip video yang dilansir di situs Apple Daily.

Next Media Ltd adalah penerbit tabloid prodemokrasi Apple Daily

Lia berada dalam pantauan lembaga antikorupsi Hong Kong tahun ini. Agustus lalu petugas menggerebek rumahnya dan bulan berikutnya ia diperiksa oleh Komisi Independen Pemberantasan Korupsi (Independent Commission Against Corruption) Hong Kong.

Sementara itu, polisi kembali membuka jalan multijalur di pusat kota Admiralty, setelah membersihkan lokasi.

Aksi unjuk rasa Ini merupakan tantangan paling serius pertama terhadap ortoritas Tiongkok sejak peristiwa tahun 1989 yang memicu kerusuhan dan pertumpahan darah di Tiananmen Square, Beijing.

Para pemilik toko yang frustrasi karena selama ini penjualannya jatuh, menyambut baik upaya ini.

"Saya gembira semuanya sudah berakhir, saya dapat bernafas," kata Sammy Wu, 60 tahun yang sehari-hari bekerja sebagai tukang jahit.'

"Binis kami jatuh 50 persen sepanjang periode unjuk rasa. Sekarang saya mengharapkan penjualan akan meningkat 20 persen dibanding tahun lalu," tutur dia.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home