Loading...
DUNIA
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 16:02 WIB | Selasa, 23 Juni 2015

Tak Puasa, ISIS Gantung Dua Remaja

Ilustrasi tentara ISIS. (Foto: PA)

MAYADIN, SATUHARAPAN.COM – Anggota Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dilaporkan telah menggantung dua anak remaja pada Senin (22/6) karena tidak berpuasa selama bulan suci Ramadan.

Sebuah kelompok pemantau Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan anak-anak digantung di luar kantor milik polisi agama ekstremis memakaikan tanda kepada kedua remaja tersebut dengan tulisan: "tidak puasa di bulan Ramadan".

Selama bulan Ramadan, umat Islam diwajibkan untuk berpuasa sebagai tanda pengabdian kepada Allah, berpantang dari makan dan air - serta merokok dan aktivitas seksual - sampai matahari terbenam setiap hari. Terkait dengan penggantungan kedua remaja tersebut belum jelas apakah mereka masih di bawah umur untuk menjalankan ritual berpuasa selama Ramadan.

Dilaporkan bahwa kedua remaja tersebut tidak tewas dalam hukuman publik yang disukai oleh ISIS tersebut. Hukuman itu mungkin dimaksudkan sebagai gambaran hukuman yang keras jika penduduk melanggar aturan agama kelompok ekstremis itu.

Peristiwa ini terjadi Mayadin, sebuah kota di provinsi kaya minyak Deir Ezzor yang jatuh ke kelompok ekstremis melalui Suriah dan Irak tahun lalu. Antara lima dan delapan juta orang kini diyakini hidup di bawah kekuasaan kelompok tersebut.

Di wilayah utama yang dikuasai oleh kelompok ekstremis ini yaitu di Raqqa Suriah, Mosul dan Ramadi di Irak,brigade moralitas laki-laki dan perempuan berpatroli di jalan-jalan secara teratur, dan warga yang diyakini sebagai pencuri, menjadi gay, atau melakukan seks di luar nikah, menghadapi eksekusi brutal yang dibenarkan oleh ajaran Islam.

Di Raqqa, putusan agama dilaporkan telah dilaksanakan lebih ketat karena jihadis itu sudah kehilangan kendali di kota perbatasan kunci Tal Abyad pekan lalu. Warga telah diberitahu bahwa kekalahan ekstremis itu sebagian karena "dosa-dosa" mereka, menurut aktivis anti-ISIS. (telegraph.co.uk)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home