Taliban Afghanistan Sanjung Pemimpin Barunya
KABUL, SATUHARAPAN.COM – Kelompok Taliban Afghanistan, pada Jumat (31/7) memuji pemimpin baru mereka, dengan mengatakan dia adalah salah satu yang paling "dipercaya" rekan almarhum Mullah Mohammed Omar. Pernyataan ini mungkin dimaksudkan untuk menggalang pengikut agar tetap setia berada dibelakang pemimpin mereka yang pada saat ini keadaannya sedang kacau.
Pernyataan tersebut dikirim ke The Associated Press, mengatakan bahwa pemimpin baru mereka, Mullah Akhtar Mansoor, juga telah diberi gelar "Amirul Mukminin," karena saat ini dia mengambil alih status pemimpin tertinggi yang pernah dipegang oleh Mullah Omar.
Mansoor telah menjadi "sutradara aktif" jihad, atau perang suci, selama beberapa tahun, tambahnya. Pernyataan itu tidak memberikan rincian tentang kapan Mullah Omar meninggal atau terserang penyakit apa.
Taliban, Kamis (30/7) menegaskan bahwa Mullah Omar meninggal karena sakit beberapa waktu lalu dan mengatakan mereka memilih Mansoor sebagai penggantinya. Pemerintah Afghanistan mengumumkan Rabu (29/7) bahwa Mullah telah meninggal sejak April 2013.
Reaksi Taliban adalah dengan menarik diri keluar dari pembicaraan damai yang dijadwalkan berlangsung pada Jumat (31/7). Pemerintah Pakistan, yang menjadi tuan rumah pertemuan itu, menunda negosiasi tanpa batas.
Pemerintah Afghanistan mengatakan menyesalkan penundaan kedua pertemuan resmi tatap muka dengan Taliban. Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri mengatakan Afghanistan "Seperti biasa, berkomitmen untuk negosiasi damai dengan gerakan Taliban Afghanistan dan berharap bahwa pertemuan tersebut akan digelar dalam waktu dekat."
Sementara masa depan proses perdamaian, yang merupakan prioritas bagi Presiden Afghanistan Ashraf Ghani, tidak pasti, kementerian menambahkan bahwa "Afghanistan percaya bahwa dalam situasi saat ini, negosiasi perdamaian yang (lebih) mungkin dilakukan daripada waktu sebelumnya."
Pemimpin baru Taliban dipandang sebagai dekat dengan Pakistan, yang diyakini telah terlindung dan mendukung pemberontak melalui perang, sekarang mulai masuk di tahun ke-14 nya. Hal ini dapat menempatkan dia dalam posisi untuk menghidupkan kembali pembicaraan damai.
Menurut Taliban, sebagai wakil Mullah Omar, Mansoor telah efektif menjalankan pemberontakan selama tiga tahun terakhir dan dikatakan memiliki loyalitas komandan medan perang yang telah ditingkatkan dan menyebarkan pemberontakan melawan Kabul dalam beberapa bulan terakhir.
Serangan Taliban terhadap pejabat Afghanistan dan pasukan telah meningkat dengan ofensif dan sejak pasukan tempur NATO ditarik dari negara itu pada akhir tahun lalu, meninggalkan pasukan Afghanistan yang bertanggung jawab atas situasi keamanan di negara mereka. (alarabiya.net)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Petugas KPK Sidak Rutan Gunakan Detektor Sinyal Ponsel
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar inspeksi mendadak di...