Loading...
FOTO
Penulis: Sabar Subekti 15:29 WIB | Jumat, 10 Desember 2021

Taliban Larang Olahraga, Tapi Warga Afghanistan Gelar Gulat Tradisional

Taliban Larang Olahraga, Tapi Warga Afghanistan Gelar Gulat Tradisional
Pria Afghanistan bertanding gulat di Kabul, Afghanistan, pada hari Jumat, 3 Desember 2021. Adegan itu dimainkan setiap pekan setelah salat Jumat di taman Chaman-e-Huzori yang luas di pusat kota Kabul, tempat pria, terutama dari provinsi utara Afghanistan, berkumpul untuk menonton dan bertanding dalam pahlawani, suatu bentuk gulat tradisional. (Foto-foto: AP/ Petros Giannacouris)
Taliban Larang Olahraga, Tapi Warga Afghanistan Gelar Gulat Tradisional
Lingkaran penonton menjadi arena pertandingn dan debu yang mengepul.
Taliban Larang Olahraga, Tapi Warga Afghanistan Gelar Gulat Tradisional
Dua pria pegulat adu kekuatan.
Taliban Larang Olahraga, Tapi Warga Afghanistan Gelar Gulat Tradisional
Sang pemenang mendapatkan bayaran dari penonton.
Taliban Larang Olahraga, Tapi Warga Afghanistan Gelar Gulat Tradisional
Penonton pergi dengan kendaraan roda tiga setelah menonton pertandingan gulat di Kabul, Afghanistan, Jumat, 19 November 2021.
Taliban Larang Olahraga, Tapi Warga Afghanistan Gelar Gulat Tradisional

KABUL, SATUHARAPAN.COM-Taliban di Afghanistan pada pemerintahan masa lalu dan sekarang, telah melarang kegiatan olah raga, bahkan bermain layangan pun dilarang. Akibatnya, banyak atlet yang melarikan diri dan mencari suaka di negara lain.

Setelah Taliban berkuasa kembali pada Agustus lalu, gelombang orang yang melarikan diri terus meningkat. Namun di dalam negeri Afghanistan, olah raga gulat tradisional yang dinamai pahlawani telah menjadi acara rutin setiap hari Jumat setelah shalat Jumat.

Ini terjadi di taman Chaman-e-Huzori, ibu kota Afghanistan Kabul. Para pegulat juga datang dari berbagai daerah, dan mereka yang menang mendapatkan uang dari para penonton.

Mungkin ini juga menjadi hiburan tersendiri bagi warga Afghanistan di tengah tekanan ekonomi yang berat, dan situasi politik yang dikendalikan dengan ketat oleh Taliban berdasarkan hukum syariaat Islam interpretasi mereka.

 

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home