Loading...
INDONESIA
Penulis: Febriana Dyah Hardiyanti 15:50 WIB | Selasa, 16 Februari 2016

Tanda Bahaya Revisi UU KPK, Agus Rahardjo Pukul Kentongan

Pemimpin Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Agus Rahardjo dan Saut Situmorang, hari Selasa (16/2), turut mendukung aksi penolakan terhadap revisi UU KPK yang dilakukan oleh Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi di pelataran Gedung KPK, Jakarta, dengan memukul kentongan bersam-sama (Foto: Febriana DH)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pemimpin Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Agus Rahardjo dan Saut Situmorang, hari Selasa (16/2), turut mendukung aksi penolakan terhadap revisi UU KPK yang dilakukan oleh Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi di pelataran Gedung KPK, Jakarta, dengan memukul kentongan bersam-sama.

“Kita sepakat bahwa kentongan ini sebagai simbol bahaya revisi UU KPK, ini juga wujud keberpihakan kami, Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi, untuk memberikan dukungan penuh kepada KPK agar pantang menyerah dalam memperkuat KPK sebagai sebuah lembaga,” kata salah satu orator.

Seusai melakukan audiensi di dalam gedung KPK dengan Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi, Ketua KPK, Agus Rahardjo, yang didampingi oleh Saut Situmorang, turut memegang dan memukul kentongan di pelataran gedung KPK sebagai bentuk partisipasi langsung KPK mendukung aksi tersebut.

“Aksi pukul kentongan ini simbol bentuk bahaya revisi UU KPK bila nantinya justru melemahkan KPK. Sikap kami sudah jelas bahwa pimpinan yang baru maupun seluruh jajaran KPK menolak dilakukannya revisi UU KPK dalam waktu dekat ini,” kata Agus.

Ketika ditanya awak media mengenai ada tidaknya agenda pertemuan dengan Presiden Jokowi terkait revisi UU KPK, Agus mengatakan KPK sudah meminta waktu untuk melakukan pertemuan dengan presiden.

“Setelah Pak Jokowi pulang dari Amerika, secepatnya kami akan melakukan pertemuan, tetapi belum ditentukan waktu dan tempatnya,” ujar Agus.

Saut Situmorang ketika turut memberikan pernyataan menyatakan ungkapan: Merdeka!. Hal itu disampaikannya sebagai tanda semangat KPK bersama-sama masyarakat untuk bergandengan tangan menolak pelemahan terhadap KPK melalui revisi KPK.

“Akan ada banyak diskusi tentang bagaimana kita membangun Indonesia bebas korupsi. Kita tidak boleh surut ke belakang, terima kasih atas dukungannya kepada KPK, kita jangan pernah mundur,” kata Saut.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home