Loading...
EKONOMI
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 03:27 WIB | Minggu, 11 Oktober 2015

Tanggapi Kesulitan Investor, BKPM Panggil 13 Investor Tekstil dan Sepatu

Kepala BKPM Franky Sibarani. (Foto: Dok. satuharapan.com)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melalui Desk Khusus Investasi Tekstil dan Sepatu akan memanggil 13 investor satu per satu dalam waktu dekat. Upaya ini dilakukan untuk menanggapi pengaduan dari investor terkait dengan kesulitan mereka berbisnis di Indonesia.

Menurut Kepala BKPM Franky Sibarani, pemanggilan secara satu per satu itu dibutuhkan karena terkadang permasalahan yang dihadapi oleh investor satu dengan yang lain itu berbeda sehingga fasilitasi yang dilakukan juga berbeda.

“Jadi contohnya kalau investor menghadapi pemasalahan dalam membayar tagihan listrik, kami akan menghubungkan dengan PLN untuk mendapatkan fasilitas membayar dengan mencicil. Demikian pula jika yang dihadapi masalah pembayaran pajak, akan dihubungkan dengan Ditjen Pajak untuk skema pembayaran dengan mengangsur,” kata Franky dalam keterangan resminya hari Sabtu (10/10).

Desk Khusus Investasi sektor Tekstil dan Sepatu dibentuk BKPM bersama Kementerian terkait lainnya untuk membantu investor existing, sehingga dapat mencegah PHK. Adapun desk investasi ini terdiri dari BKPM, Kementerian Ketenagakerjaan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Keuangan (Ditjen Pajak dan Bea Cukai), dan kementerian terkait lainnya, serta didukung oleh Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) dan Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo). 

BKPM mencatat, sepanjang Semester I 2015 realisasi investasi untuk sektor tekstil masih tumbuh positif, naik 58 persen sebesar Rp 3,88 triliun dibandingkan Semester 1 2014. Realisasi investasi seluruh sub sektor tekstil pada Semester I 2015 juga tumbuh positif, yaitu industri pengolahan serat tekstil tumbuh 213 persen sebesar Rp 2,40 triliun dari 82 proyek, industri pertenunan tekstil tumbuh 613 persen sebesar Rp 163 miliar dari 25 proyek, industri pakaian jadi tumbuh 16 persen sebesar Rp 941 miliar, dan industri perlengkapan pakaian tumbuh 563 persen sebesar Rp 216 miliar dari 15 proyek. Sementara itu, realisasi investasi untuk sektor  alas kaki pada Semester I 2015 tumbuh 613 persen sebesar Rp 759 Miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, dari 69 proyek.

Dari sisi potensi ekspor sektor tekstil dan alas kaki Indonesia masih cukup besar karena pada tahun 2014 ekspor tekstil dan pakaian jadi Indonesia hanya 1,85 persen dari nilai pasar global sebesar USD 700 miliar. Demikian pula dengan sektor alas kaki di mana ekspor Indonesia hanya 4 persen dari nilai pasar global sebesar USD 100 miliar.  

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home