Loading...
DUNIA
Penulis: Sotyati 11:58 WIB | Sabtu, 06 Juni 2015

Tareq Aziz, Mantan Pembantu Sadam, Meninggal di Penjara

Tareq Aziz, pada 2010. (Foto: cnn.com)

NASIRIYAH, SATUHARAPAN.COM - Tareq Aziz (79), yang dikenal sebagai wajah rezim Saddam Hussein di panggung dunia selama bertahun-tahun, meninggal di sebuah penjara di Irak selatan, kata para pejabat.

"Tareq Aziz tiba di Hussein Teaching Hospital pada pukul 3 sore," Dr Saadi al-Majed, kepala dinas kesehatan di Dhi Qar, provinsi tempat Aziz dipenjara, mengatakan kepada AFP, “Dia meninggal karena gangguan jantung.”

Adel Abdulhussein al-Dakhili, Wakil Gubernur Dhi Qar, membenarkan Aziz meninggal di rumah sakit di Nasiriyah, tempat Aziz menjalani perawatan ketika kondisi kesehatannya memburuk. 

Kondisi kesehatan Aziz dilaporkan memburuk belakangan ini. Selain menderita gangguan penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan problem pernapasan, dia juga terserang diabetes. Pihak keluarga beberapa kali meminta pemerintah untuk membebaskannya dari hukuman. 

Tareq Aziz (sering dituliskan dengan ejaan Tariq Aziz atau Tarek Aziz, Red), bertugas sebagai menteri luar negeri dan wakil perdana menteri serta merupakan penasihat dekat semasa Saddam Hussein berkuasa di Irak.

Ia dijatuhi hukuman mati oleh Mahkamah Agung Irak pada 2010 karena tindakan kerasnya terhadap partai-partai agama ketika berada di bawah pemerintahan Saddam.

Namun, hukuman matinya ini tidak pernah dilaksanakan.

Aziz, seperti dilaporkan bbc.co.uk, menyerahkan diri kepada pasukan Amerika Serikat pada 2003 sesaat setelah jatuhnya Baghdad.

Aziz,  yang dikenal karena kacamata berbingkai hitamnya dan kesukaannya akan cerutu, menjadi terkenal ketika bertugas sebagai menteri luar negeri selama berlangsungnya Perang Teluk pertama di tahun 1991.

Sebagai pemeluk Kristen di tengah-tengah pemerintahan yang mayoritas Muslim Sunni, ia tidak dipandang sebagai lingkungan paling dekat dengan Saddam.

Namun, ia memainkan peran penting sebelum invasi AS ke Irak tahun 2003, dengan bertemu Paus Yohanes Paulus II di Vatikan guna menyerukan perdamaian.

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home