Loading...
EKONOMI
Penulis: Melki Pangaribuan 12:00 WIB | Minggu, 05 Maret 2017

Target Swasembada Beras Butuh Perencanaan Optimal

Ilustrasi. Buruh tani merontokkan bulir padi seusai panen di persawahan kawasan Sempidi, kab. Badung, Bali, pada penggal akhir Maret 2016. (Foto: Antara)

GORONTALO, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab), Bone Bolango, menilai target swasembada beras yang dicanangkan di daerah itu, masih membutuhkan perencanaan yang matang dan optimal.

Staf Ahli Bupati Bone Bolango Bidang Pengembangan Produk Unggulan Daerah, Lan SK. Neu, hari Sabtu (4/3), mengatakan untuk menyukseskan swasembada beras harus memperhatikan banyak faktor, diantaranya prediksi iklim, persiapan sarana produksi pertanian yang sesuai dengan kondisi wilayah.

Selain itu, penanggulangan organisme pengganggu tanaman, dampak kebanjiran dan kekeringan, serta teknologi spesifik lokasi yang mudah diterapkan oleh petani.

"Semua itu sudah ada pada sistem informasi Kalender Tanam (Katam) terpadu dari Badan Litbang Pertanian," katanya.

Yang diupayakan agar para petugas di sektor pertanian, baik itu penyuluh pendamping, pengamat hama penyakit, dan petani dapat langsung memanfaatkan informasi-informasi tersebut.

Pemkab Bone Bolango tetap memberikan apresiasi kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam mewujudkan peningkatkan produksi dan produktivitas padi di Kabupaten Bone Bolango selama ini.

Menurutnya, Kabupaten Bone Bolango mempunyai luas sawah irigasi 2.102 hektare dan tadah hujan 219 hektare, sementara pemkab terus berupaya untuk membuka lahan-lahan pertanian lainnya yang belum tergarap optimal.

Belum lama ini produksi padi saat sekali panen di daerah itu mencapai 7-8 ton/hektare dengan menggunakan varietas Ciheran, Mekonggadan Inpari 30.

Permasalahan selama ini dalam usaha tani padi adalah kurangnya alat mesin pertanian (Alsintan) dan mungkin bantuan pupuk dalam mendukung produksi padi dan produktivitas padi. (Ant)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home