Loading...
SAINS
Penulis: Francisca Christy Rosana 17:56 WIB | Sabtu, 06 Desember 2014

Tere Liye: Cara Terbaik Menulis adalah Mengamati

Cara menulis yang baik diawali dengan riset dan mengamati keadaan sekitar.
Tere Liye saat melayani tanda tangan untuk para penggemarnya di Musium Nasional, Jakarta Pusat pada Sabtu (6/12). (Foto: Francisca Christy Rosana)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Banyak orang bertanya tentang cara menulis agar dapat menghasilkan buah karya yang baik. Tak bisa dipungkiri, menulis adalah hal yang tidak mudah dilakukan.

Tere Liye penulis puluhan roman yang telah ditebitkan oleh penerbit-penerbit besar di Indonesia memaparkan, cara menulis yang baik diawali dengan riset dan mengamati keadaan sekitar.

“Hal kecil saja, seperti memberi nama-nama tokoh yang menarik dalam novel yang ditulis pun bisa dilakukan dengan mengamati nama-nama teman di media sosial,” kata penulis Hafalan Shalat Delisa saat ditemui di acara Festival Pembaca Indonesia 2014 yang digelar di Museum Nasional, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat pada Sabtu (6/12).

Di hadapan ratusan penggemar karyanya, Tere mengatakan menulis adalah narasi dan penjelasan terhadap sebuah realitas.

Dari realitas yang dihadapinya setiap hari, Tere mendokumentasikan kehidupan banyak orang dalam beberapa baris kalimat yang akhirnya menjadi sebuah novel.

“Dari media sosial saja kita sudah menemukan banyak orang galau,” kata dia.

Dari menulis ini, ia selalu menghasilkan buah-buah karya yang dinikmati penggemarnya. Sementara itu ketika ditanya seputar cara menulis agar dapat menginspirasi, Tere mengaku tak pernah berniat membuat tulisannya menjadi hal yang inspiratif.

“Saya selalu memahami sebuah tulisan dalam tiga hal  yakni menghibur dan menemani, bermanfaat, dan menginspirasi. Nah, saya menulis karena saya hanya ingin menghibur dan menemani pembaca.  Saya menulis tidak dalam rangka memenangkan nobel. Pun saya menulis tidak bermaksud ingin mencatat sejarah,” kata Tere.

Ia hanya berharap, dari banyak karyanya itu, banyak pembaca yang kemudian akan tergerak untuk ikut menulis.

"Saya pun ingin menulis hingga 20 hingga 30 tahun ke depan jika saya berumur panjang dan kalian tetap aktif dan tidak pernah bosan untuk membaca,” ujar dia.

Bagi Tere, pasar buku tak akan pernah mati karena pangsa pasar buku  terus berputar.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home