Loading...
INDONESIA
Penulis: Martahan Lumban Gaol 17:38 WIB | Selasa, 19 Januari 2016

Teroris Rekrut Anggota dari Kelompok Anti-Kebinekaan

Ilustrasi. Kepolisian Indonesia ambil posisi di balik kendaraan saat mereka mengejar terduga setelah serangkaian ledakan yang mengguncang ibu kota Indonesia pada 14 Januari 2016. (Foto: AFP/Bay Ismoyo)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pengamat politik Timur Tengah dan dunia Islam, Hasibullah Satrawi, mengatakan salah satu penyebab Indonesia masih menjadi negara tujuan kelompok teroris menyebarkan ideologinya adalah adanya kelompok anti-kebinekaan. Kelompok teroris menilai anggota-anggota kelompok anti-kebinekaan itu dapat direkrut untuk mempekuat jaringannya.

“Mengapa Indonesia masih menjadi target penyebaran terorisme, karena ada kelompok-kelompok anti-Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di negara ini. Kelompok teroris itu ingin mempebanyak kadernya dari Indonesia untuk memperkuat jaringannya,” kata Hasibullah saat ditemui satuharapan.com di Jakarta, hari Selasa (19/1).

Menurutnya, kelompok-kelompok teroris berpandangan anggota kelompok anti-kebinekaan yang ada di Indonesia mudah diajak bergabung ke dalam jaringannya. Sebab, landasan ideologi kelompok anti-kebinekaan sudah sejalan dengan ideologi milik kelompok teroris.

“Ya tinggal dibumbuin sedikit, kemudian dimasak. Tidak terlalu sulit untuk mengolah anggota kelompok anti-kebinekaan itu, karena mereka sudah anti dengan konsep NKR dan mendukung pendirian negara Islam,” ujar Hasibullah.

Kemudian, dia melanjutkan, penyebab kedua Indonesia masih menjadi negara tujuan kelompok teroris menyebarkan ideologinya adalah jumlah pemeluk agama Islam yang mencapai angka 250 juta jiwa. Menurutnya, jumlah tersebut dilihat sebagai peluang politik kelompok teroris menegakkan negara kekhilafahan.

Dengan kata lain, ucap Hasibullah, menaklukkan Indonesia merupakan jalan kelompok teroris untuk menguasai dunia. “Indonesia negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, mencapai 250 juta juwa dengan wilayah yang sangat luas. Sementara negara di Timur Tengah seperti Libya hanya tujuh juta jiwa, Suriah paling sekitar 70 juta jiwa. Jadi cukup dengan menaklukkan Indonesia mereka dapat lumbung utama,” ujarnya.

“Indonesia sangat strategis jadi medan perang kelompok teroris menegakkan kekhilafahan dan Indonesia juga potensial untuk ditegakkan negara Islam,” tutur Hasibullah menambahkan.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home