Loading...
DUNIA
Penulis: Eben E. Siadari 19:00 WIB | Selasa, 18 Agustus 2015

Tersangka Pelaku Bom Bangkok Kenakan Kaus Warna Kuning

Foto yang dikeluarkan oleh pihak kepolisian Thailand pada 18 Agustus 2015, yang menunjukkan rekaman CCTV dari tersangka pelaku bom Bangkok di dekat kuil Erawan di Bangkok pada 17 Agustus 2015. (Foto: Pihak Kepolisian Thailand/Getty Images/AFP)

BANGKOK, SATUHARAPAN.COM - Tersangka pelaku bom Bangkok yang menewaskan 22 orang dan melukai 140 orang, mengenakan kaus berwarna kuning dan menggendong ransel berwarna hitam, sebagaimana tampak dalam rekaman kamera CCTV.

Menurut Kepala Kepolisian Thailand, Somyot Pumpanmuang, tersangka terlihat membawa ransel pada satu rekaman tetapi pada rekaman lain ia telah melepas ranselnya.

"Kita perlu melihat rekaman CCTV sebelum dan setelah ledakan, untuk melihat apakah ada keterkaitannya," kata Somyot dalam konferensi pers.

Sementara itu Menteri Pertahanan Thailand, Prawit Wongsuwan, mengatakan pemerintah tidak memiliki informasi intelijen sebelum serangan bom itu terjadi. Ia menduga pelakunya sendirian. Namun ia mengatakan pemerintah sudah memiliki informasi tentang pelaku.

"Sekarang sudah lebih jelas siapa pelaku pengeboman tetapi saya tidak dapat mengungkapkannya sekarang," kata Prawit kepada kantor berita AP.

"Kami belum menutup kemungkinan pelakunya teroris," kata dia.

Kendati demikian, para ahli terorisme menepis dugaan bahwa pemboman itu dilakukan oleh militan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS. Dugaan lebih kuat diarahkan kepada perselisihan internal negara tersebut.

Mubin Shaikh, seorang analis terorisme mengatakan belum ada pesan internet yang menunjukkan bahwa pengeboman itu merupakan pekerjaan para jihadis tersebut. "Sepertinya internal," katanya.

Ketegangan politik di negara itu telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Junta yang berkuasa, yang mulai berkuasa tahun lalu melalui kudeta militer, telah memberi indikasi yang semakin jelas bahwa mereka tidak akan menyelenggarakan pemilu sampai tahun 2017 dan menginginkan undang-undang yang memungkinkan aturan darurat menggantikan pemerintah terpilih, menurut laporan kantor berita AP.

Negara ini telah dilanda sejumlah protes belakangan ini yang disertai beberapa tindakan kekerasan yang mencerminkan ketegangan politik. Bom jarang terjadi di Bangkok, dan serangan teror lebih sering terjadi pada bagian selatan Thailand, wilayah dimana pemberontak separatis Muslim bergerak aktif.

Saham Thailand turun tajam hari Selasa setelah ledakan dan mata uang negara, baht, jatuh ke level terendah dalam enam tahun.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home