Loading...
FOTO
Penulis: Francisca Christy Rosana 14:26 WIB | Jumat, 24 Oktober 2014

Tertangkap Lensa, Pekan Komponis Indonesia 2014

Tertangkap Lensa, Pekan Komponis Indonesia 2014
Intan Soekotjo (kiri) dan Sundari Soekotjo (kanan) menyanyikan lagu keroncong diiringi Lantun Orkestra pada Kamis (23/10) malam di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta saat menjadi bintang tamu dalam Pekan Komponis Indonesia 2014 bertajuk “Keroncong Riwayatmu Kini” yang digagas oleh Dewan Kesenian Jakarta. (Foto-foto: Francisca Christy Rosana)
Tertangkap Lensa, Pekan Komponis Indonesia 2014
Sundari Soekotjo saat menyanyikan lagu Bengawan Solo.
Tertangkap Lensa, Pekan Komponis Indonesia 2014
Sundari Soekotjo saat berduet dengan penyanyi keroncong Betawi, Ines.
Tertangkap Lensa, Pekan Komponis Indonesia 2014
Sundari Soekotjo saat menerima bunga dari Dewan Kesenian Jakarta.
Tertangkap Lensa, Pekan Komponis Indonesia 2014
Migi Puspita Parahita dan kelompoknya membawakan Malu-Malu Kucing.
Tertangkap Lensa, Pekan Komponis Indonesia 2014
Nicolaus Edwin (paling kiri) dan kelompoknya membawakan Sepasang Mata Bola.
Tertangkap Lensa, Pekan Komponis Indonesia 2014
Pameran organologi di pelataran Teater Kecil Taman Ismail Marzuki.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pekan Komponis Indonesia 2014 bertajuk “Keroncong Riwayatmu Kini” yang digagas oleh Dewan Kesenian Jakarta kembali digelar secara maraton pada 21 – 26 Oktober di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta dengan menggandeng sejumlah komponis muda, seperti Migi Puspita Parahita, Nicolaus Edwin, Dony Koeswinarno, Ammir Gita Pradana, dan Robert Basuki, serta penyanyi keroncong senior Sundari Soekotjo.

Pada Kamis (23/10) malam, pelataran Gedung Teater Kecil TIM sejak pukul 18.00 WIB telah dipenuhi oleh orang-orang yang hendak menyaksikan pagelaran Panggung Keroncong sebagai rangkaian acara Pekan Komponis Indonesia 2014. Acara tepat dimulai pukul 19.00 WIB diawali pidato pembukaan oleh ketua pelaksana Aksan Sjuman dan kurator organologi Jabatin Bangun, dilanjutkan penampilan komponis muda Migi dan kelompoknya. Komponis yang aktif mengikuti Forum Musik Klasik Kontemporer bersama Slamet Abdul Sjukur ini memainkan dua instrumen berjudul Mentari Malam dan Malu-Malu Kucing dengan aransemen keroncong. Sementara itu, Nicolaus menampilkan dua instrumen, salah satunya berjudul Sepasang Mata Bola.

Sundari Soekotjo dan Lantun Orkestra tampil di segmen terakhir sebagai penutup acara. Tidak sendiri, Sundari menggandeng putrinya, Intan Soekotjo dan penyanyi keroncong Betawi Ines. Sundari melantunkan lagu keroncong legendaris, Bengawan Solo di bagian akhir penamilannya.

Cici, penonton asal Wates, Yogyakarta yang telah lama tinggal di Jakarta mengaku takjub dengan pagelaran keroncong berbasis anak muda ini. Pagelaran musik bertajuk keroncong ini diakui cukup mengobati rasa rindunya terhadap kesenian yang sudah lama tak disaksikannya tersebut. 

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home