Loading...
DUNIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 15:10 WIB | Kamis, 15 Mei 2014

Tiga Demonstran Thailand Terbunuh dalam Serangan

Demonstran tiba di pangkalan Angkatan Udara Thailand dipimpin oleh Suthep Thaugsuban, Kamis (15/5). (Foto: bbc.co.uk/AP)

BANGKOK, SATUHARAPAN.COM - Tiga demonstran antipemerintah meninggal dan 21 lainnya terluka dalam serangan granat dan senjata terhadap sebuah kamp protes antipemerintah pada Kamis (15/5) pagi di Bangkok, kata petugas medis dan polisi kepada AFP, menuai kekhawatiran akan kekerasan politik di kerajaan yang dilanda krisis itu.

Polisi mengatakan dua granat M79 dilemparkan ke lokasi protes di Monumen Demokrasi dan disusul oleh baku tembak.

“Korban pertama adalah seorang demonstran yang sedang tidur di Monumen Demokrasi, sementara korban kedua adalah seorang penjaga demo yang tewas akibat luka tembak,” kata Mayor Polisi Wallop Prathummuang kepada AFP.

Dalam sebuah pernyataan di situsnya, Erawan Emergency Centre (Pusat Gawat Darurat Erawan) mengatakan tiga orang meninggal dan 21 lainnya terluka, tanpa menjelaskan detail lebih lanjut.

Kematian keduanya membuat jumlah korban meninggal dalam protes untuk menggulingkan pemerintah enam bulan terakhir ini bertambah menjadi 28, dengan ratusan lainnya terluka dalam serangan senjata dan granat yang berhubungan dengan demo.

Para pengunjuk rasa antipemerintah terus menekan Senat supaya memecat anggota kabinet dan menunjuk pejabat administrasi sebagai pengganti. 
 
Kemudian mereka juga memaksa pertemuan antara pemerintah dan Komisi komisi pemilihan umum (KPU) tidak perlu dilanjutkan. 
 
Pemerintah berusaha mengadakan pemilihan umum baru pada bulan Juli, setelah aksi unjuk rasa mengganggu pemilu sebelumnya.
 
Suthep Thaugsuban pimpinan gerakan antipemerintah masuk ke pangkalan Angkatan Udara di mana pertemuan antara Perdana Menteri Niwatthamrong Boonsongphaisan dan KPU itu sedang digelar. 
 
"Pertemuan berakhir, Perdana Menteri pulang. Kita tidak bisa lanjutkan hari ini," kata anggota KPU dikutip kantor berita Reuters
 
KPU pada hari Rabu (14/5) telah menyerukan pemilu ditunda karena kerusuhan politik, menurut AFP, mengutip komentar pejabat (AFP)

BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home