Loading...
FOTO
Penulis: Dedy Istanto 21:28 WIB | Selasa, 09 Agustus 2016

Tim 13: Dibutuhkan 3R untuk Penanganan Terorisme Poso

Tim 13: Dibutuhkan 3R untuk Penanganan Terorisme Poso
Dari kiri ke kanan Tim Evaluasi Penanganan Teroris atau Tim 13 di antaranya Jose Rizal, Siane Indriani, Hafid Abbas, Bambang Widodo Umar, Busyro Muqoddas, dan Trisno Raharjo menyampaikan hasil evaluasi kerja selama di Poso, Sulawesi Tengah dalam rangka penanganan teroris pasca terbunuhnya terduga teroris Santoso yang disampaikan dalam jumpa pers yang digelar di kantor Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Jalan Latuharhary, Jakarta Pusat, Selasa (9/8). Tim 13 menggunakan konsep 3 R yaitu Recovery, Reconcilliation, dan Reform penanganan teroris di Poso. (Foto-foto: Dedy Istanto)
Tim 13: Dibutuhkan 3R untuk Penanganan Terorisme Poso
Komisioner Komnas HAM Hafid Abbas (kanan) memberikan keterangan terkait hasil kerja evaluasi penanganan teroris di Poso berdasarkan pemantauan yang dilakukan pasca terbunuhnya terduga teroris Santoso didampingi Komisioner Komnas HAM Siane Indriani (tengah) dan Jose Rizal (kiri).
Tim 13: Dibutuhkan 3R untuk Penanganan Terorisme Poso
Mantan Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas (kanan) memberikan keterangan terkait langkah yang dilakukan Tim 13 dalam rangka menangani teroris pasca terbunuhnya Santoso melalui pendekatan antropologi untuk mengetahui permasalahan secara menyeluruh.
Tim 13: Dibutuhkan 3R untuk Penanganan Terorisme Poso
Guru Besar Sekolah Tinggi Kepolisian Bambang Widodo Umar (kiri) memberikan keterangan kepada awak media dalam jumpa pers terkait hasil evaluasi kerja Tim 13 yang dilakukan setelah mengunjungi Poso, Sulawesi Tengah pasca terbunuhnya Santoso.
Tim 13: Dibutuhkan 3R untuk Penanganan Terorisme Poso
Suasana konferensi pers yang digelar oleh Tim Evaluasi Penanganan Teroris atau Tim 13 yang digelar di kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat terkait dengan hasil evaluasi kerja yang dilakukan di Poso, pasca terbunuhnya terduga teroris Santoso.
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pasca terbunuhnya teroris Santoso, Tim Evaluasi Penanganan Terorisme atau Tim 13 melaporkan ke Komnas HAM tentang hasil pemantauan untuk penanganan terorisme Poso. Dari hasil pemantauan dan evaluasi di Poso Sulawesi Tengah, Tim 13 menyimpulkan dibutuhkan pendekatan recovery, reconcilliation, dan reform untuk menuntaskan masalah terorisme di Poso.
 
Tim 13 terdiri dari Busyro Muqoddas, Bambang Widodo Umar, KH Salahuddin Wahid, Trisno Raharjo, Ray Rangkuti, Dahnil Anzar Simanjuntak, Haris Azhar, Siane Indriani, Hafid Abbas, Manager Nasution, Frans Magniz Suseno, Magdalena Sitorus, Jose Rizal, dan Todung Mulya Lubis.
 
“Ada tiga hal yang dilakukan dalam penanganan terorisme di Poso, yaitu recovery yaitu membangun kembali Poso sebagai wilayah yang lepas dari stigma terorisme, kemudian reconcilliation yaitu mengajak pihak dalam rangka memperbaiki kondisi di Poso secara sosial, dan terakhir, reform yaitu pembenahan melalui pendekatan dan penanganan keamanan pasca tertangkapnya Santoso,” kata Komisioner Komnas HAM Hafid Abbas dalam jumpa pers di kantor Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, Jakarta, hari Selasa (9/8).
 
Mantan Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas pada kesempatan itu menjelaskan bahwa Tim 13 melakukan evaluasi dengan menerapkan pendekatan antropologi untuk mengetahui kondisi masyarakat terkait terorisme. 
 
“Pendekatan antropologi dipilih untuk melihat apa yang menjadi masalah secara subtansi dari masyarakat Poso, terutama masyarakat yang mengalami permasalahan konflik horizontal yang terjadi pada tahun 1998 dan 2007,” kata Busyro. 
 
Tim 13 menurut Busyro melakukan pendekatan dengan mendatangi pihak keluarga Santoso juga mengunjungi korban yang masih hidup dari konflik masa lalu serta mendatangi para tokoh agama dari Protestan dan juga Islam.
 
Hasilnya, ada beberapa catatan di antaranya, ada sisa-sisa luka lama yang masih tampak sebagai akibat konflik horizontal yang terjadi di masa lalu. Selain itu ada juga harapan dari beberapa keluarga untuk menyudahi masalah ini, terutama dari keluarga 16 orang terduga teroris anak buah Santoso yang sampai saat ini masih berada di dalam hutan Poso.
 
“Tim evaluasi penanganan terorisme akan meningkatkan sinergi dengan Polri, BNPT dan TNI serta menjadi mediator agar yang 16 orang tersebut bisa turun kembali dari hutan tanpa tekanan ataupun penyiksaan,” ujar Busyro.
 
Dalam gelar jumpa pers tersebut anggota Tim 13 yaitu Haris Azhar, Frans Magnis Suseno, Todung Mulya Lubis, Magdalena Sitorus, Ray Rangkuti, Manager Nasution, Dahnil Anzar Simanjutak tidak dapat hadir.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home