Loading...
BUDAYA
Penulis: Sotyati 14:29 WIB | Selasa, 06 Januari 2015

TIM, Pekan Akhir Pameran “Lukisan yang Baik”

Galeri Cipta II Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat. (Foto: Antara)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ini pekan terakhir Pameran Lukisan Koleksi Pusat Kesenian Jakarta dan Dewan Kesenian Jakarta - 40 Tahun Desember Hitam, “Lukisan yang Baik”, dengan kurator Leonhard Bartolomeus dan Riksa Afiaty digelar.

“Lukisan yang Baik” adalah frasa yang tertulis dalam kepala surat pernyataan penerima hadiah Pameran Besar Seni Lukis Indonesia 1974, yang diikuti lebih dari 80 pelukis dan merupakan cikal-bakal Jakarta Bienalle.

Dalam keputusan “Llukisan yang Baik” itu, gaya abstrak dekoratif, yang tengah populer kala itu, menjadi tema yang mengikat para penerima hadiah, yakni Abas Alibasyah, Aming Prayitno, AD Pirous, Irsam, dan Widayat.

Keputusan itu rupanya menimbulkan perasaan kurang baik pada beberapa perupa muda. Sebagai tanggapan atas keputusan itu, mereka mempublikasikan surat sikap yang dikenal dengan Pernyataan Desember Hitam 1974 dan ditandatangani 13 seniman, di antaranya FX Harsono, Hardi, Bonyong M Ardhi, DA Peransi, Muryoto Hartoyo, dan Baharuddin Marasutan.

Dalam periode sejarah itu, kerangka gagasan pameran koleksi itu ditempatkan. Puluhan lukisan milik PKJ-Taman Ismail Marzuki dan Dewan Kesenian Jakarta ditampilkan untuk memberikan gambaran mengenai polemik yang terjadi pada saat itu: seperti apakah lukisan yang baik itu?

Pameran yang digelar di Galeri Cipta II, Taman Ismail Marzuki, yang dibuka 20 Desember lalu berlangsung hingga 10 Januari 2015.

Pameran dibuka untuk umum, gratis, mulai pukul 10.00 sampai dengan 21.00. (tamanismailmarzuki.co.id)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home