Loading...
INDONESIA
Penulis: Melki Pangaribuan 21:21 WIB | Selasa, 01 Oktober 2013

Try Sutrisno: Pancasila adalah Dasar Negara

Try Sutrisno: Pancasila adalah Dasar Negara
Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno (rambut putih), pada Selasa siang (1/10) di Jakarta. (Foto-foto: Melki Pangaribuan)
Try Sutrisno: Pancasila adalah Dasar Negara
Panitia nasional mengenang 100 Tahun Melanchton Siregar Pengusul Pahlawan Nasional saat menemui Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno (mantan wakil Presiden RI ke-6, periode 1993-1998).

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Dalam rangka peringatan Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2013, Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno menegaskan kembali bahwa Pancasila adalah dasar negara, ideologi dan filosofi bangsa Indonesia.

“Pancasila, NKRI, UUD 45 (Undang-undang dasar 1945) dan Bhinneka Tunggal Ika merupakan pilar kebangsaan yang harga mati,” kata mantan Wakil Presiden RI ke-6, periode 1993 hingga 1998 saat menemui Panitia nasional mengenang 100 Tahun Melanchton Siregar Pengusul Pahlawan Nasional di kantor Forum Komunikasi Purnawirawan TNI-POLRI, pada Selasa siang (1/10) di Jakarta.

Menurut Try Sustrisno, dewasa ini Pancasila sebagai dasar negara Indonesia telah kehilangan makna oleh karena dibinggungkan dengan berbagai istilah bahasa baru. ”Jangan menambah-nambah istilah yang membingungkan, yang sematik tentang suatu yang prinsip: Pancasila adalah dasar negara, ideologi dan filosofi bangsa. Sudah itu saja,” kata Try Sustrisno sambil menyanyikan singkat potongan lirik lagu Garuda Pancasila.

“Pancasila dasar negara…,” nyanyi mantan wapres RI itu seraya menghimbau kepada masyarakat Indonesia untuk menghormati pendiri bangsa Indonesia dengan mengingat sejarah NKRI hingga sepanjang masa.

Selanjutnya, Try Sustrisno menganologikan kekuatan bangsa Indonesia yang memiliki ideologi Pancasila dan Undang-undang 1945 ibarat anggota tubuh manusia. Selain tu, dia mengulangi pendapat bangsa asing yang kagum terhadap bangsa Indonesia. “Makanya, kata orang asing: ‘Undang-undang Dasar kita itu unik, original Indonesia.’ Pendek,  singkat, fleksibel, dan menjangkau masa depan,” kata Try Sustrisno antsusias mengkritisi UUD 1945 yang diamandemen beberapa kali.

Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila

Sementara itu di tempat terpisah, Presiden Indonesia ke-enam, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memimpin upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Pancasila Sakti, kawasan Lubang Buaya, pada Selasa ini (1/10) di Jakarta Timur.

Dalam upacara itu dihadiri juga oleh Ibu Negara Hj. Ani Yudhoyono, Wakil Presiden Boediono dan Herawati Boediono, serta jajaran kabinet dan pimpinan lembaga tinggi negara, hingga pejabat Kepolisian/TNI, duta besar negara sahabat, dan ratusan pelajar.

Seperti dilansir dalam situs setkab.go.id, upacara dimulai pukul 08.00 WIB ini melibatkan Perwira Upacara Brigjen TNI Toto Rinanto, dan Komandan Upacara Kolonel Infrantri Eko Margiono. Sementara itu yang bertindak sebagai  pembaca Naskah Pancasila adalah Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Irman Gusman, pembaca Naskah Pembukaan UUD 1945 Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Sidharto Danusubroto, pembaca dan penandatanganan Ikrar Hari Kesaktian Pancasila disampaikan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Marzuki Alie, dan pembaca doa dilakukan oleh Menteri Agama Suryadharma Ali.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home