Loading...
SAINS
Penulis: Febriana Dyah Hardiyanti 09:33 WIB | Rabu, 27 Januari 2016

UGM Jadi Delegasi ASPNF 2016 di Thailand

YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Lima mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) menjadi delegasi dalam 2nd ASEAN School On Plasma And Nuclear Fusion (ASPNF). Kegiatan digelar di Chulalongkorn University, Bangkok, Thailand, tanggal 18-22 Januari 2016 lalu.  

Delegasi UGM tersebut adalah Muhammad Rizki Oktavian, Adinda Tisha Desviana, Andhika Yudha Prawira, Immanuel Adventura Puguh Bagus Permana, dan Muhammad Iqbal Farreza. Kelimanya merupakan mahasiswa prodi Teknik Nuklir, Fakultas Teknik UGM.

“Sebanyak 58 delegasi mahasiswa dari beberapa negara di kawasan Asia Tenggara, India, dan Jepang ikut dalam kegiatan ini,” kata Rizki, salah satu delegasi UGM, hari Selasa (26/1), di Fakultas Teknik UGM.

ASPNF diselenggarakan atas kerja sama Thailand Instittute of Nuclear Technology (TINT), Research Institute on Magnetic Fusion of French Atomic Energy Agency and Alternative Energy Comission (CEA-IRFM), Sirindhorn International Institute of Technology (SIIT), dan Chulalongkorn University (CU). Kegiatan ini merupakan bagian dari perjanjian kerja sama di bidang riset Magnetic Fusion antara CEA-IRFM dan universitas-universitas di Thailand.

“Bertemu dan mendapat kuliah dari ahli plasma dan fusi nuklir dunia merupakan pengalaman yang luar biasa bagi kami. Belajar plasma dan fusi nuklir sendiri juga merupakan hal yang menarik karena kita dihadapkan dengan perkembangan teknologi baru untuk mengatasi problematika energi dunia,” kata Rizki.

Rizki menyampaikan kegiatan ASPNF 2016 yang mereka ikuti berupa kuliah singkat intensif terkait fusi nuklir selama satu minggu. Para peserta mendapatkan materi perkuliahan dari sejumlah ahli fusi nuklir dari Thailand, Peracis, dan Jepang.  

Fusi nuklir merupakan teknologi baru di bidang energi nuklir yang dikembangkan untuk mengatasi isu keterbatasan energi dunia. Reaktor nuklir fusi mampu menghasilkan energi yang lebih besar dari pembangkit listrik saat ini dengan menggunakan bahan bakar dari unsur duterium dan tritium yang ada dalam air. Penggunaan teknologi fusi nuklir ini nantinya akan mampu menyediakan energi melimpah dan mengurangi polusi karena penggunaan bahan bakar fosil.

“Melalui kegaiatan ini kami mendapatkan tambahan pengalaman dan wawasan terkait pengembangan teknologi baru di bidang energi nuklir,” katanya. (ugm.ac.id)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home