Ukraina: 260 Warga Sipil Tewas Akibat Ledakan Ranjau Darat Rusia
KIEV, SATUHARAPAN.COM-Lebih dari 260 warga sipil tewas di Ukraina setelah menginjak ranjau darat atau bahan peledak lainnya selama perang 20 bulan dengan Rusia, kata militer Ukraina pada Rabu (1/11).
Kiev memperkirakan bahwa 174.000 kilometer persegi negara itu, sekitar sepertiga wilayahnya, berpotensi dipenuhi ranjau atau sisa-sisa perang yang berbahaya.
Setidaknya 571 orang terluka dalam lebih dari 560 insiden yang melibatkan ranjau atau benda peledak yang ditinggalkan akibat pertempuran tersebut, kata Staf Umum melalui pesan Telegram. Hampir seperempat insiden terjadi di lapangan, tambahnya.
Beberapa petani mengambil risiko dengan mencoba bekerja di area yang dianggap terdapat ranjau. Pada hari Rabu (1/11), sebuah traktor menabrak bahan peledak tak dikenal di wilayah selatan Mykolaiv, menyebabkan dua orang terluka, kata Kementerian Dalam Negeri.
“Salah satu dari mereka diamputasi dua kakinya, yang lainnya menolak dibawa ke rumah sakit setelah diperiksa,” tambahnya di Telegram.
Ukraina sangat membutuhkan pencari ranjau. Saat ini negara tersebut mempunyai sekitar 3.000 spesialis yang beroperasi, namun dibutuhkan 7.000 lagi untuk membersihkan seluruh ranjau, kata Perdana Menteri Denys Shmyhal seperti dikutip oleh media Suspilne.
Proses tersebut memerlukan dana sekitar US$37 miliar, jumlah yang ingin dikumpulkan oleh Kiev melalui bantuan mitra internasional. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Penasihat Senior Presiden Korsel Mengundurkan Diri Masal
SEOUL, SATUHARAPAN.COM - Para penasihat senior Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, termasuk kepala...