Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 11:31 WIB | Kamis, 25 Agustus 2022

Ukraina: Serangan Rusia Melambat, karena Sumber Daya Terkuras

Mayor Jenderal Kyrylo Budanov, kepala Intelijen Militer Ukraina, berbicara selama wawancara dengan Reuters, saat serangan Rusia ke Ukraina berlanjut, di Kiev, Ukraina 25 Juni 2022. (Foto: dok. Reuters)

KIEV, SATUHARAPAN.COM-Pejabat tinggi intelijen militer Ukraina mengatakan pada hari Rabu (24/8) bahwa serangan militer Rusia melambat karena kelelahan moral dan fisik dalam barisan mereka dan basis sumber daya Moskow yang "habis" terkuras.

Pernyataan di televisi oleh kepala badan Intelijen Pertahanan, Kyrylo Budanov, adalah salah satu sinyal terkuat oleh Kiev bahwa mereka percaya kekuatan ofensif Rusia mungkin berkurang.

“Rusia agak serius memperlambat tempo serangannya. Alasan untuk ini adalah kelelahan basis sumber daya mereka, serta kelelahan moral dan fisik dari pertempuran,” katanya.

Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, mengatakan sebelumnya bahwa Moskow sengaja memperlambat serangannya di Ukraina, sesuatu yang menurutnya didorong oleh kebutuhan untuk mengurangi korban sipil.

Rusia dengan cepat merebut sebagian besar Ukraina selatan pada awal invasi yang diluncurkan oleh Moskow tepat enam bulan lalu, tetapi dihadang dari sekitar Kiev dan mundur untuk fokus serangan ke timur.

Moskow mengklaim perebutan wilayah timur Luhansk pada awal Juli setelah serangkaian pertempuran berdarah yang panjang, tetapi sejak itu tidak mengklaim perolehan teritorial yang besar.

Secara terpisah, Budanov mengatakan bahwa sistem pertahanan udara Rusia di semenanjung Krimea yang dicaplok "tidak benar-benar berfungsi".

Komentar itu, ketika ditanya tentang serentetan ledakan di semenanjung yang belum diklaim oleh Ukraina, adalah salah satu petunjuk paling jelas bahwa Ukraina mungkin melakukan serangan di sana.

"Krimea ... dipertahankan oleh sistem pertahanan udara terbaik Rusia," katanya. “Mereka tidak benar-benar berfungsi, dan mereka tidak mampu mempertahankan wilayah yang direbut dari Ukraina.” (Reuters)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home