Loading...
DUNIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 00:03 WIB | Selasa, 23 Juni 2015

Uni Eropa Perpanjang Sanksi Ekonomi Rusia Enam Bulan

Seorang warga bereaksi saat dia berdiri di antara puing-puing rumahnya yang hancur akibat penembakan antara pasukan Ukraina dan separatis pro-Rusia di kota Donetsk pada 19 Juni 2015. (Foto: AFP)

LUKSEMBURG, SATUHARAPAN.COM - Menteri luar negeri Uni Eropa (UE) pada Senin (22/6) secara resmi sepakat untuk memperpanjang waktu hingga Januari 2016 untuk sanksi ekonomi terhadap Rusia guna memastikan agar mereka sepenuhnya menerapkan kesepakatan damai Ukraina.

“Uni Eropa telah memperpanjang sanksi ekonomi terhadap Rusia hingga 31 Januari 2016, dengan pandangan untuk menyelesaikan implementasi kesepakatan Minsk,” kata juru bicara Uni Eropa dalam pesan di Twitter.

Blok yang terdiri dari 28 negara itu awalnya menerapkan larangan perjalanan dan pembekuan aset terhadap beberapa tokoh Rusia dan Ukraina atas bagian mereka dalam krisis namun bereaksi keras setelah pesawat Malaysia Airlines MH17 ditembak hingga jatuh pada Juli di atas wilayah yang dikuasai pemberontak pro-Moskow. 

Brussel memberi sanksi keras terhadap sektor perbankan, minyak dan pertahanan Rusia dan, bersama dengan AS, memperingatkan bahwa sanksi lebih lanjut dapat disusul kecuali Moskow memenuhi komitmennya dalam perjanjin Minsk untuk menarik dukungan untuk pemberontak dan menggunakan pengaruhnya dengan mereka untuk melaksanakan kesepakatan itu.

Pada Maret, beberapa pemimpin Uni Eropa menyepakati prinsip untuk memberlakukan sanksi dengan menghubungkan mereka secara langsung dengan gencatan senjata yang ditengahi oleh Prancis dan Jerman di Minsk yang berjalan hingga Desember tahun ini.

Rusia Kecewa

Kementerian luar negeri Rusia pada Senin (22/6) menyampaikan kekecewaan terhadap peningkatan sanksi ketat Uni Eropa, seraya menuduh langkah tersebut kepada “lobi anti-Rusia”.

“Kami sangat kecewa bahwa opini dari lobi anti-Rusia, yang mendorong keputusan untuk memperpanjang pembatasan ilegal, sekali lagi mendominasi UE,” katanya.

Moskow mengklaim keputusan itu dipastikan “akan menyebabkan ratusan ribu warga Eropa kehilangan pekerjaan.”

Kementerian tersebut mengatakan “sangat konyol” bagi UE untuk “membebankan semua tanggung jawab” pelaksanaan perjanjian damai kepada Moskow. (AFP)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home