Loading...
DUNIA
Penulis: Martha Lusiana 00:20 WIB | Senin, 22 Juni 2015

Rusia Kecam Perpanjangan Sanksi Uni Eropa

Warga Ukraina, Maria (23) (kanan) dan Vanui (22) mengecam intervensi militer Rusia di Crimea, Kiev, Ukraina, pada Maret tahun lalu. Poster di sisi kanan tertulis dalam bahasa Ukraina, "Saya dari Rusia, tolong lindungi saya. Hapus senjata dan tentara dari Ukraina." (Foto: cbc.ca)

MOSKOW, SATUHARAPAN.COM – Rusia, Sabtu (20/6), mengecam perpanjangan sanksi Uni Eropa (UE) atas aneksasinya di Crimea sebagai ancaman” dan menyatakan bahwa pihaknya tidak merasa tertekan untuk mengembalikan semenanjung itu kepada Ukraina.

“Crimea dan Sevastopol adalah bagian integral Federasi Rusia. Ini saatnya mengakui hal itu sebagai fakta yang tidak bisa diubah dengan metode ancaman ekonomi dan politik,” menurut sebuah pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Rusia.

“Sanksi mereka tidak memiliki prospek,” katanya, mengkritik keputusan UE pada Jumat (19/6)  sebagai diskriminasi dan membandingkannya dengan contoh bersejarah hukuman kolektif negara-negara.

Rusia menganeksasi Crimea pada Maret 2014 setelah penggulingan presiden Ukraina pro-Moskow Viktor Yanukovych.

Kremlin menunjuk hasil sebuah referendum kontroversial, yang memperlihatkan dukungan besar warga Crimea untuk kembali ke kekuasaan Moskow, sebuah justifikasi atas langkah tersebut.

Sebagai respons, UE menerapkan pembekuan aset dan larangan visa untuk para pemimpin pemberontak pro-Moskow dan tokoh-tokoh Rusia yang menurut UE berkonspirasi melepaskan Crimea dari Ukraina. (AFP/Ant)

Editor : Eben Ezer Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home