Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Prasasta Widiadi 07:06 WIB | Kamis, 29 Oktober 2015

Utut Tak Ingin Mengadu Domba PSSI dengan Kemenpora

Utut Tak Ingin Mengadu Domba PSSI dengan Kemenpora
Dari kiri ke kanan: Suryadharma, Wakil Ketua II KONI Pusat, Anggota Komisi X DPR RI Utut Adianto, Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Kemenpora Djoko Pekik Irianto, Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Catur Seluruh Indonesia, Hashim Djojohadikusumo pada pembukaan Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Catur ke-45 Tahun 2015, hari Rabu (28/10) di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur. (Foto-foto: Prasasta Widiadi).
Utut Tak Ingin Mengadu Domba PSSI dengan Kemenpora
Hashim Djojohadikusumo (kedua dari kanan), dan Utut Adianto (kanan) pada pembukaan Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Catur ke-45 Tahun 2015, hari Rabu (28/10) di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur.
Utut Tak Ingin Mengadu Domba PSSI dengan Kemenpora
Utut Adianto memberi kata sambutan di pembukaan Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Catur ke-45 Tahun 2015.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pecatur senior dan anggota DPR RI (Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia), Utut Adianto, tidak ingin mengadu domba Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan Kementerian Pemuda dan Olah Raga (Kemenpora) tentang situasi sepak bola Indonesia saat ini. Oleh karena itu dia memilih tidak mengomentari  turnamen sepak bola Piala Jenderal Sudirman yang saat ini tengah digulirkan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan beberapa pihak swasta.

Aduh, maaf mas untuk yang itu (Piala Jenderal Sudirman, red) saya nggak berani komentar,” kata Utut kepada para pewarta setelah acara pembukaan Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Catur ke-45 Tahun 2015, hari Rabu (28/10) di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur.

Utut menolak mengomentari dengan alasan dia tidak ingin mengomentari pendapat dari La Nyala Matalitti  Ketua Umum PSSI, dan Menteri Pemuda dan Olah Raga, Imam Nahrawi, yang berkaitan dengan kelangsungan sepak bola di Indonesia.

“Saya nggak berani komentarin yang itu (konflik persepak bolaan Indonesia, red), karena masalahnya masih bergulir,” kata Utut.

Utut menganggap permasalahan turnamen versi PSSI dan Kemenpora merupakan problem mereka sendiri, namun Utut menasihati olah raga apa pun jangan tercampur aduk dengan unsur politik.

“Karena kalau (sebuah pengurus olah raga, red) sudah mendua, itu pasti sudah nggak beres dan olah raga ini jadi nggak maju,” kata Utut.

Turnamen Sepak Bola Pasca Pembekuan PSSI

Tim Transisi bentukan Kemenpora telah menggulirkan beberapa kompetisi, ada yang dikelola Tim Transisi, ada juga yang dikelola dengan melibatkan pihak swasta.

Kemenpora dan Tim Transisi pernah menyelenggarakan turnamen sepak bola Piala Kemerdekaan, yang kala itu dijuarai PSMS Medan. Selain itu turnamen lain yang pernah diselenggarakan adalah Piala Presiden yang dimenangkan oleh Persib Bandung.

Kini turnamen lain yang juga akan digelar dalam waktu dekat yakni Piala Jenderal Sudirman. Beberapa hari yang lalu, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo  mengatakan  Indonesia Championship Jenderal Sudirman Cup (Piala TNI)  akan dimulai pada tanggal 10 November 2015.

“Bertepatan dengan Hari Pahlawan yang berlokasi di Kodam V Brawijaya Surabaya," kata Panglima TNI di Ruang Hening Mabes TNI Cilangkap Jakarta Timur, hari Senin (26/10).

Panglima berharap melalui turnamen ini kehidupan  sepak bola Tanah Air dapat terus berlangsung dan di saat yang sama juga mampu menghibur masyarakat Indonesia.

Gatot menyebut Indonesia Championship Jenderal Sudirman diikuti oleh 15 peserta dari berbagai klub di Indonesia yaitu, Arema Cronus, Bali United, Pelita Bandung Raya (PBR), PSM Makassar, Persib Bandung, Persija Jakarta, Persela lamongan, Mitra Kukar, Persipura Jaya pura, Sriwijaya FC, Persegres Gresik, Pusamania Borneo FC, Bonek FC, Persiba Balikpapan dan Persatuan Sepak Bola (PS)TNI.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home