Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Prasasta Widiadi 08:58 WIB | Senin, 08 September 2014

Wagub DKI: Parkir Meter akan Ubah Budaya Transportasi

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. (Foto: Prasasta Widiadi).

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Wakil Gubernur DKI Jakarta menekankan bahwa dengan dipasangnya parkir meter merupakan salah satu bentuk agar warga Jakarta merubah konsep tentang tranportasi.

“Nah kalau begitu kamu nggak usah beli mobil. Beli mobil konsekuensi harga operasionalnya mahal banget.  Sebab, akan ada parkir meter,” kata Basuki.

Parkir meter, menurut Basuki bisa dianggap sebagai salah satu cara merubah budaya transportasi orang dari menggunakan kendaraan pribadi ke pejalan kaki, karena dengan mengenakan tarif tinggi bagi pengguna kendaraan pribadi dapat membuat seseorang parkir sembarangan atau bahkan tidak berkeinginan menggunakan mobil atau motor kala bepergian.

“Sebagai konsekuensinya kita akan ada bus tingkat gratis,” lanjut Basuki.

Basuki menerangkan bahwa bus tingkat gratis yang diwacanakan pada 2015 mendatang merupakan timbal balik yang disediakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta apabila warga Jakarta sudah berangsur-angsur tidak menggunakan mobil pribadi.    

“Karena di negara maju, sepengetahuan saya, mereka tidak menyediakan parkir, Nah kalau Anda beli mobil, Anda harus  menyediakan parkir sendiri,” tambah laki-laki dari Bangka Belitung tersebut.

“Ibaratnya kalau beli rumah, kalau mau tuntut akan ada perabot ya nggak bisa,” tambah Basuki.

Parkir meter adalah alat yang tersambung ke pusat data Unit Pelaksana Teknis (UPT) Parkir DKI Jakarta, dengan menerapkan global positioning system (GPS) pada stiker yang ditempel di kendaraan. Pengendara mobil atau sepeda motor bisa membayar biaya parkirnya di bank atau instansi yang bekerja sama dengan pemprov DKI.

Basuki menjelaskan bahwa tidak bisa kalau terus-menerus warga Jakarta menuntut perluasan lahan parkir sementara banyak orang juga membutuhkan lahan untuk berdagang, misal Pedagang Kaki Lima (PKL).

“Di Jakarta ini kan aneh, kalau orang mau belanja bepergian pake mobil. Terus, maunya parkir di depan tokonya langsung.Ini kan susah,” tambah Basuki,

“Tempat parkir juga kadang-kadang jadi tempat berjualan di Indonesia ini. Ini salah kaprah. Nah,  parkir meter itu yang udah ada di Sabang kita harapkan orang jadi nggak berlama-lama untuk di tempat parkir,” kata Basuki.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home