Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 10:36 WIB | Sabtu, 02 Juli 2022

Wakil dari 30 Negara Bahas Hizbullah Lebanon sebagai Organisasi Teroris

Pemimpin Hizbullah Lebanon, Hassan Nasrallah, tampak di layar selama kampanye di Baalbek, Lebanon pada 13 Mei 2022. (Foto: dok. AFP)

WASHINGTON DC, SATUHARPAN.COM-Wakil lebih dari 30 pemerintah bertemu pekan ini untuk membahas ancaman teroris global yang ditimbulkan oleh Hizbullah Lebanon yang didukung Iran, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan pada hari Jumat (1/7).

“Para peserta mendiskusikan rencana teroris global Hizbullah yang sedang berlangsung, pengadaan senjata, dan skema keuangan, dan menguraikan bagaimana Hizbullah dapat beradaptasi di masa depan untuk menghindari deteksi penegakan hukum,” menurut sebuah pernyataan.

Kelompok Koordinasi Penegakan Hukum (LECG) juga mencari cara untuk mengganggu “kegiatan teroris dan kriminal Hizbullah, dan jaringan terkait.”

“Peserta LECG mencatat bahwa tindakan ini menunjukkan pengakuan yang berkembang di antara mitra kami tentang perlunya bekerja sama dalam upaya kami untuk melawan jaringan teroris global Hizbullah,” bunyi pernyataan itu dikutip Al Arabiya.

Ini adalah pertemuan kesembilan kelompok itu, yang mengumpulkan negara-negara dari Timur Tengah, Amerika Selatan, Amerika Tengah, Afrika, Indo-Pasifik dan Amerika Utara. Europol juga hadir pada pertemuan di Eropa, tetapi Departemen Luar Negeri AS tidak merinci di mana pertemuan itu diadakan.

Beberapa negara telah menetapkan Hizbullah sebagai kelompok teror dalam beberapa tahun terakhir, mengikuti jejak Washington.

Yang lain telah melarang atau membatasi kegiatan Hizbullah di negara masing-masing, termasuk berpartisipasi dalam parade pro Hizbullah.

AS menetapkan kelompok itu sebagai organisasi teroris secara keseluruhan pada tahun 1997. Namun penolakan Prancis untuk memasukkan kelompok itu ke dalam daftar hitam secara keseluruhan telah menghambat upaya internasional untuk menekan Hizbullah dan membuat mereka melucuti senjata.

Mereka adalah satu-satunya kelompok yang diizinkan untuk menyimpan senjata mereka setelah Perang Saudara pada kurun 1975-90 di Lebanon.

Hizbullah mengklaim itu adalah kekuatan perlawanan terhadap Israel, yang terus menduduki kantong-kantong tertentu wilayah Lebanon, termasuk Pertanian Shebaa dan bagian utara Ghajar.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home