Loading...
BUDAYA
Penulis: Sotyati 12:30 WIB | Senin, 16 Mei 2016

Wanita, Persembahan 25 Tahun Berkarya

Wanita, Persembahan 25 Tahun Berkarya
"Wanita", tema yang diusung desainer Musa Widyatmodjo menandai 25 tahun berkarya di dunia mode, dipergelarkan di Fashion Festival, Jakarta Fashion and Food Festival 2016, penggal awal Mei ini. (Foto-foto: Dok JFFF 2016)
Wanita, Persembahan 25 Tahun Berkarya
Koleksi M by Musa dalam pilihan warna merah.
Wanita, Persembahan 25 Tahun Berkarya
Koleksi M by Musa dalam pilihan warna abu-abu dan putih.
Wanita, Persembahan 25 Tahun Berkarya
Koleksi M by Musa yang mengusung tema "Wanita", mengajak wanita Indonesia memiliki jati diri, serta peduli budaya dan lingkungan.

SATUHARAPAN.COM – Desainer Musa Widyatmodjo menandai 25 tahun perjalanan kariernya di dunia mode Indonesia dengan menggelar peragaan busana “Wanita”. Peragaan busana tunggal itu digelar di ajang Fashion Festival, rangkaian dari Jakarta Fashion and Food Festival 2016, 5 Mei lalu, dengan mengetengahkan koleksi dari lini siap pakai (ready-to-wear) M by Musa.

Wanita menjadi pilihan tema karena selama perjalanan kariernya di dunia mode sejak 1991, lulusan Drexel University, Philadelphia, Amerika Serikat, bidang fashion designer itu, memfokuskan karyanya melayani wanita dengan beragam karakter, usia, budaya di Indonesia. Di bawah payung Musa Atelier, ratusan desain dan ribuan potong busana sudah dibuat dengan berbagai bahan warna yang dilengkapi juga oleh ribuan detail berbeda.

Di ajang Fashion Festival itu Musa menapak tilas perjalanan kariernya. Ia menyajikan koleksi yang pernah mendongkrak namanya, termasuk desain dari bahan organdi yang pernah menjadi tren di negeri ini. Dalam “Wanita”, Musa menampilkan desain-desain terbaiknya secara komersial, dengan bahan dan detail berbeda.

Bordir, renda, lace, hingga glass beads, yakni detail batu-batuan yang yang terbuat dari kaca bekas, melengkapi koleksi smart dress atau cocktail dress beragam gaya, warna, dan bahan beragam jenis dari warna hitam, putih hitam, hitam ke abu-abu, dan dari merah ke keemasan.

Musa memilih bahan lace, organdi, organza, duchess, chiffon, shantung. Kali ini ia menampilkan koleksi lebih bergaya kontemporer, tidak menggunakan kain tradisional.

“Setelah mencapai 25 tahun berkarya, satu momentum tepat diperhadapkan pada pernyataan akan fokus konsep desain dari M by Musa yang berporos pada karakter wanita Indonesia,” kata Musa, dalam acara temu pers sebelum pergelaran.

Ia menganggap karya yang dipamerkan merupakan bentuk introspeksi seperti apa wanita Indonesia di zaman modern. “Saya ingin mengajak wanita Indonesia memiliki jati diri dan peduli budaya dan lingkungan,” katanya.

Selain M by Musa, ia memiliki brand lain, yakni Musa Widyatmodjo untuk label eksklusif rancangannya, dan Musa CO yang dikhususkan untuk seragam korporasi dari beberapa perusahaan. Musa, di antaranya mendesain seragam stewardess Kartika Airlines pada 2010 dan Sky Aviation pada 2011, juga desain seragam staf dan staf pengajar Ukrida, 2015.

Musa berharap dapat terus berkarya, mencapai tahun emas. Tidak mudah, tetapi Musa bertekad membuktikannya, dengan berkaca pada keberhasilan beberapa rumah mode terkenal di dunia, seperti Chanel. “Walaupun Coco Chanel sudah tiada, tetapi usaha itu masih terus eksis hingga kini,” kata Musa.

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home