Loading...
INSPIRASI
Penulis: Katherina Tedja 07:37 WIB | Senin, 25 November 2013

Wanita yang Tersingkir

Tersingkir (foto: ymindrasmoro)

SATUHARAPAN.COM – Wanita setengah baya itu terus menangis dan tak mau berhenti. Di hadapannya, saya dan beberapa teman hanya diam dan turut menyusut mata dalam hening. Wanita itu pernah cantik dan memiliki pekerjaan tetap. Namun, dunia kerja telah menentukan pilihannya sendiri. Mereka menghendaki orang-orang muda yang cantik, tampan, dan menarik. Wanita itu telah lama tersisih dari pekerjaannya yang sederhana meski masih mampu melakukannya. Tanpa penghasilan dan tabungan, ia menumpang hidup pada saudara kandungnya. Dan, bukan sekali ini kami mendengarkan kepedihannya karena dicaci dan dipukul oleh keponakan-keponakannya!

Kami yang mendengarkannya sore itu, berusaha berpikir adil dan tidak menghakimi para kerabatnya itu. Mungkin karena wanita itu memang terkadang sulit dan keras kepala? Namun, kita tidak boleh bertindak semena-mena kepada orang lain hanya karena orang itu sulit dan keras kepala.  Apakah karena miskin dia mendapat perlakuan kasar? Apakah karena dia miskin maka dia bukan siapa-siapa? Mungkinkah telah menjadi kecenderungan kita untuk lebih menghargai orang yang kaya, terhormat, atau menarik, betapa pun kita berusaha untuk bersikap seimbang?  Demikiankah yang terjadi sehingga terjadi pelecehan di mana-mana? Sekolah, kantor, masyarakat, dan yang baru saja kami dengarkan, dalam keluarga.

Kami bergidik ketika tiba pada kesimpulan tersebut. Tidak! Tidak boleh terjadi pelecehan kepada manusia atas dasar apa pun. Manusia adalah mahluk paling agung. Puncak dari semua ciptaan. Kepadanya diberikan sifat-sifat ilahi untuk berpikir, untuk menghargai keindahan dan kebajikan, untuk memiliki kepekaan pada hatinya. Melecehkan seorang manusia berarti melecehkan penciptanya.

Pada sore yang penuh air mata itu, sekali lagi saya belajar untuk menghargai sesama manusia.

 

Editor: ymindrasmoro

Email: inspirasi@satuharapan.com


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home