Loading...
RELIGI
Penulis: Sabar Subekti 19:13 WIB | Rabu, 28 Mei 2014

Wapres: Muslimat NU Harus Waspadai Faham Garis Keras

Wakil Presiden, Boediono ketika membuka Mukernas Muslimat NU, Rabu (28/5). (Foto: Muslimat NU)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Wakil Presiden, Boediono, meminta kaum Ibu-ibu Muslimat mewaspadai massifnya gerakan faham Islam garis keras yang menyusup melalui berbagai lembaga pendidikan dan organisasi masyarakat tertentu.

Boediono menyampaikan hal itu ketika membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Muslimat Nahdlatul Ulama (Muslimat NU) di Jakarta,  Rabu (28/5).

“Ibu-ibu dari Muslimat harus waspada terhadap banyaknya upaya penyusupan yang dilakukan kelompok lain yang membawa paham dari luar,” kata Boediono.

Sementara itu,  Ketua Umum Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa, mengatakan pihaknya  menitipkan kepada calon presiden yang terpilih nanti, faham Ahlussunnah Waljamaah. Menurut dia, ke depan tidak ada lagi  kelompok yang merasa memiliki surga, membid’ah-bid’ah-kan orang lain dan melakukan kekerasan.

“Pasangan capres-cawapres terpilih nanti, kami menitipkan faham Ahlussunnah Wal Jamaah,” kata dia menegaskan.

Faham radikal tersebut, kata Wapres, merupakan faham titipan negara luar yang ingin menghancurkan sendi-sendi kebangsaan Indonesia. Mereka menyusup melalui lembaga pendidikan dan mendoktrin anak-anak sekolah hingga mahasiswa dengan paham keagamaan yang bisa mengganggu ketentraman dan kerukunan yang telah terjalin di Indonesia.

Muslimat NU, menurut dia, dengan organisasi terstruktur di seluruh nusantara, mempunyai  peranan penting dalam menjaga keutuhan bangsa, melalui rumah tangga, lembaga pendidikan dan perangkat Muslimat lain yang telah berkembang.

“Anak-anak kita harus dijaga dari penyusupan ini. Muslimat NU sebagai organisasi yang berfaham Ahlus Sunnah Wal Jamaah punya prinsip Tasammuh, yang moderat dan toleran terhadap keberagaman. Peranan Muslimat sangat penting dalam hal ini,” kata dia menambahkan.   

Khofifah mengatakan, ke depan Indonesia harus lebih damai, harmonis, agar harkat dan martabat bangsa bisa terus dijaga.

Dia juga menyoroti makin tingginya kasus pelecehan seksual dengan korban anak-anak, dan berjanji Muslimat NU akan ikut mencari solusi.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home